Metode Targhib dan Tarhib

Niki Salamah

Metode Targhib dan Tarhib adalah dua konsep yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran untuk mendorong atau menghindari perilaku tertentu. Metode ini sering digunakan dalam konteks agama atau moral, tetapi juga dapat diterapkan dalam berbagai bidang lainnya.

Targhib

Targhib merupakan metode yang digunakan untuk mendorong atau memotivasi seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau perilaku tertentu. Tujuan dari metode ini adalah untuk menghasilkan keinginan atau gairah yang kuat dalam diri individu untuk melakukan sesuatu.

Dalam targhib, pendekatan yang digunakan adalah dengan memberikan insentif atau hadiah kepada individu ketika perilaku yang diinginkan dilakukan. Hadiah ini dapat berupa pujian, pemberian hadiah materi, atau bentuk penghargaan lainnya. Dengan memberikan hadiah atau insentif, individu merasa puas atau senang dengan perilaku yang dilakukan sehingga terdorong untuk mengulangi perilaku tersebut di masa mendatang.

Tarhib

Tarhib berkebalikan dengan targhib, dimana metode ini digunakan untuk menghindari atau menciptakan ketakutan terhadap perilaku yang tidak diinginkan. Dalam tarhib, individu diberikan hukuman atau konsekuensi negatif ketika perilaku yang tidak diinginkan dilakukan.

Tujuan dari metode tarhib adalah untuk menciptakan keterikatan emosional atau psikologis dengan konsekuensi negatif yang mungkin terjadi. Dengan merasakan ketakutan, malu, atau kekecewaan karena hukuman yang diterima, individu cenderung menghindari atau tidak mengulangi perilaku yang tidak diinginkan tersebut.

Contoh Penerapan Metode Targhib dan Tarhib

  1. Dalam pendidikan agama, metode targhib digunakan untuk memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam beribadah atau menjalankan perintah agama. Guru memberikan pujian, hadiah, atau penghargaan kepada siswa yang rajin membaca Al-Quran atau sholat tepat waktu.

  2. Sebaliknya, metode tarhib digunakan untuk menghindari perilaku yang dianggap negatif seperti berbohong atau mencuri. Di sekolah, jika ada siswa yang tertangkap melakukan pelanggaran, dapat diberikan hukuman seperti pemanggilan orang tua, hukuman fisik ringan, atau teguran keras untuk memastikan siswa takut dan menghindari melakukan pelanggaran yang sama.

  3. Dalam dunia bisnis, metode targhib dapat diterapkan dengan memberikan bonus atau insentif kepada karyawan yang berhasil mencapai target penjualan atau kinerja yang baik. Ini dapat meningkatkan motivasi karyawan untuk bekerja lebih keras dan mencapai hasil yang diharapkan.

  4. Sementara itu, metode tarhib dapat diterapkan dalam kampanye kesadaran lingkungan. Jika seseorang tidak menggunakan kantong plastik atau tidak membuang sampah sembarangan, mereka dapat dikenakan denda atau hukuman ditingkatkan dalam upaya untuk menghindari perilaku yang merugikan lingkungan.

BACA JUGA:   Panduan Lengkap: Atasan, Bawahan, dan Aksesori untuk Lamaran Kerja yang Sukses

Dalam penggunaan metode targhib dan tarhib, perlu diingat bahwa porsi hadiah atau hukuman yang diberikan harus seimbang dan sesuai dengan tingkat motivasi individu. Memahami karakteristik dan kebutuhan target populasi sangat penting untuk menjalankan metode ini secara efektif.

Kesimpulan

Metode Targhib dan Tarhib adalah dua pendekatan yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran untuk mendorong atau menghindari perilaku tertentu. Targhib melibatkan pemberian insentif atau hadiah untuk menghasilkan keinginan atau motivasi individu, sedangkan tarhib menggunakan hukuman atau konsekuensi negatif untuk menghindari perilaku yang tidak diinginkan. Dalam praktiknya, penerapan metode ini harus mempertimbangkan karakteristik individu serta konteks di mana metode tersebut diterapkan.

Also Read

Bagikan: