Perkembangan fisik pada balita terjadi secara progresif dan teratur. Seiring dengan pertumbuhannya, balita mengalami berbagai perubahan fisik yang penting untuk mengukur tingkat kesehatan dan perkembangannya. Ada beberapa hal yang perlu dipahami mengenai perkembangan fisik pada balita:
1. Pertumbuhan Tubuh
Pertumbuhan tubuh adalah salah satu indikator utama perkembangan fisik pada balita. Dalam periode balita, pertumbuhan tubuh terjadi dengan cepat dan signifikan. Dalam kurun waktu 2-3 tahun pertama, tinggi dan berat badan balita dapat meningkat dua hingga tiga kali lipat dari lahir. Faktor nutrisi dan gaya hidup memiliki peran penting dalam menyokong pertumbuhan yang sehat.
2. Kemampuan Motorik
Perkembangan motorik pada balita terbagi menjadi dua kategori, yaitu motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar melibatkan gerakan besar seperti merangkak, berjalan, dan melompat. Pada usia 12-15 bulan, balita umumnya sudah mulai berjalan. Sedangkan motorik halus melibatkan kemampuan tangan dan jari balita, seperti memegang pensil atau mencuci tangan. Kemampuan motorik pada balita berkembang secara bertahap sejalan dengan usia mereka.
3. Gigi dan Gusi
Perkembangan gigi dan gusi juga merupakan bagian penting dari perkembangan fisik pada balita. Biasanya, gigi pertama muncul sekitar usia 6-10 bulan. Perlahan-lahan, gigi-gigi balita akan terus tumbuh dan menggantikan gigi susu dengan gigi permanen. Pada umumnya, anak akan memiliki semua gigi susu pada usia 2-3 tahun.
4. Pengembangan Sistem Sensorik
Selama periode balita, sistem sensorik balita juga mengalami perkembangan yang pesat. Dalam hal ini, perkembangan penglihatan dan pendengaran balita sangat penting. Balita mulai mengenali warna-warna, mengikuti gerakan dengan mata, dan mampu fokus pada objek. Mereka juga mulai mengasah pendengaran dan merespons suara-suara yang mereka dengar.
5. Perubahan Sistem Organ
Selain itu, perkembangan fisik juga melibatkan perubahan pada sistem organ dalam tubuh balita. Sistem pencernaan, pernapasan, kardiovaskular, dan saraf semuanya mengalami perubahan signifikan. Pada periode balita, balita mulai dapat makan makanan padat dan sistem pencernaan mereka semakin efisien dalam menyerap nutrisi. Sistem pernapasan juga semakin matang, dan mereka mulai mengontrol napas mereka dengan lebih baik.
6. Faktor Lingkungan dan Stimulasi
Perkembangan fisik pada balita tidak hanya dipengaruhi oleh faktor genetik, tetapi juga oleh faktor lingkungan dan stimulasi yang mereka terima. Balita yang mendapatkan stimulasi yang baik, seperti bermain dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, memiliki kemungkinan mengalami perkembangan fisik yang lebih baik. Selain itu, faktor nutrisi juga memainkan peran penting dalam perkembangan fisik yang optimal.
Dalam kesimpulannya, perkembangan fisik pada balita terjadi secara progresif dan teratur. Pertumbuhan tubuh, kemampuan motorik, perkembangan gigi dan gusi, pengembangan sistem sensorik, perubahan sistem organ, serta faktor lingkungan dan stimulasi memiliki peran penting dalam perkembangan fisik yang sehat pada balita.
Sumber:
- Gurnida, G. A., & Tjandrasa, H. B. (2017). Perkembangan Fisik, Perkembangan Psikososial, dan Kesehatan Anak Balita Usia 0-5 Tahun. Jurnal Endurance, 2(1).
- Almasi, R., Salehi, F., Fayyazi Bordbar, M. R., Rezakhani, A., & Noorbakhsh, S. (2017). Perkembangan Fisik dan Motorik Anak Usia Balita. Majalah Kedokteran Bandung, 49(2).