Melamar pekerjaan lewat email telah menjadi hal yang umum di dunia kerja modern. Namun, kirim email sembarangan bisa membuat lamaran Anda tenggelam di antara ratusan email lainnya. Untuk menonjol dan meningkatkan peluang Anda mendapatkan panggilan wawancara, Anda perlu menyusun email lamaran kerja yang profesional, menarik, dan efektif. Artikel ini akan memberikan panduan detail tentang cara melamar kerja via email dengan sukses, berdasarkan berbagai sumber terpercaya di internet.
1. Riset Perusahaan dan Posisi yang Dilamar
Sebelum Anda mulai menulis email, riset yang mendalam tentang perusahaan dan posisi yang Anda lamar sangatlah krusial. Memahami nilai-nilai perusahaan, budaya kerja, dan target pasar mereka akan membantu Anda menyesuaikan email lamaran Anda agar lebih relevan dan menarik perhatian perekrut. Jangan hanya membaca informasi umum di situs web perusahaan, tetapi juga cari tahu lebih dalam melalui media sosial (LinkedIn, Instagram, Twitter, dll.), berita, dan review karyawan di situs seperti Glassdoor.
Cari tahu siapa yang akan menjadi penerima email Anda. Jika memungkinkan, cari nama dan jabatan perekrut yang tepat di situs web perusahaan atau LinkedIn. Mengirim email ke alamat umum seperti "[email protected]" mungkin masih bisa diterima, tetapi mengarahkan email ke orang yang tepat menunjukkan keseriusan dan perhatian Anda terhadap detail. Sebuah email yang ditujukan secara personal lebih mungkin dibaca dan dipertimbangkan.
Pahami deskripsi pekerjaan secara detail. Identifikasi kata kunci dan persyaratan utama yang disebutkan dalam deskripsi tersebut. Gunakan kata kunci tersebut dalam resume dan surat lamaran Anda untuk membantu sistem pelacak pelamar (Applicant Tracking System/ATS) mendeteksi dan menyaring lamaran Anda secara efektif.
2. Menulis Subject Line yang Menarik dan Relevan
Subject line adalah bagian pertama dari email Anda yang akan dilihat oleh perekrut. Oleh karena itu, buatlah subject line yang singkat, jelas, dan menarik perhatian. Hindari subject line yang umum seperti "Lamaran Kerja" atau "Permohonan Pekerjaan." Sebaliknya, gunakan subject line yang spesifik dan mencerminkan posisi yang Anda lamar serta keahlian Anda yang relevan.
Contoh subject line yang efektif:
- [Nama Anda] – Lamaran untuk Posisi [Nama Posisi] – [Sumber Informasi] (misalnya, "John Doe – Lamaran untuk Posisi Data Analyst – Rekomendasi dari LinkedIn")
- [Nama Posisi] – [Keahlian Utama Anda] – [Nama Perusahaan] (misalnya, "Data Analyst – Keahlian Python dan SQL – PT. ABC")
- Berpengalaman [Jumlah Tahun] Tahun di [Industri] – Berminat untuk [Nama Posisi] (misalnya, "Berpengalaman 5 Tahun di Industri Perbankan – Berminat untuk Posisi Manajer Pemasaran")
Hindari subject line yang terlalu panjang, menggunakan huruf kapital semua, atau mengandung tanda seru berlebihan. Subject line yang profesional dan ringkas akan meningkatkan peluang email Anda untuk dibuka dan dibaca.
3. Menulis Badan Email yang Profesional dan Menarik
Setelah subject line, badan email adalah bagian terpenting dari lamaran Anda. Susunlah badan email dengan rapi dan terstruktur, menggunakan paragraf yang pendek dan ringkas. Berikut beberapa poin penting dalam menulis badan email:
- Salam pembuka yang profesional: Gunakan salam pembuka yang formal, seperti "Kepada Bapak/Ibu [Nama Perekrut]," atau "Yth. [Nama Perekrut],". Jika Anda tidak yakin akan jenis kelamin perekrut, gunakan "Kepada Yth. [Nama Perekrut],"
- Perkenalan singkat: Perkenalkan diri Anda secara singkat dan sebutkan posisi yang Anda lamar. Jelaskan bagaimana Anda mengetahui lowongan pekerjaan tersebut (misalnya, dari situs web perusahaan, LinkedIn, referensi, dll.).
- Hubungkan keahlian Anda dengan kebutuhan perusahaan: Ini adalah bagian terpenting dari email Anda. Tunjukkan bagaimana keahlian dan pengalaman Anda sesuai dengan persyaratan pekerjaan dan kebutuhan perusahaan. Berikan contoh spesifik dari pencapaian Anda yang relevan dengan posisi yang dilamar. Jangan hanya menyebutkan keahlian Anda, tetapi tunjukkan dampak positif yang telah Anda berikan di pekerjaan sebelumnya.
- Lampirkan resume dan surat lamaran: Berikan informasi singkat tentang lampiran yang Anda kirimkan. Sebutkan resume dan surat lamaran Anda sebagai lampiran.
- Ajakan bertindak (Call to Action): Akhiri email Anda dengan ajakan bertindak yang jelas, misalnya, "Saya berharap dapat segera mendengar kabar dari Anda dan berkesempatan untuk membahas lamaran saya lebih lanjut. Terima kasih atas waktu dan pertimbangan Anda." atau "Saya bersedia untuk dihubungi melalui telepon di [Nomor Telepon] atau email di [Alamat Email] untuk wawancara."
- Salam penutup yang profesional: Gunakan salam penutup yang profesional, seperti "Hormat saya," atau "Salam Hangat," diikuti dengan nama dan tanda tangan Anda.
4. Menulis Surat Lamaran yang Menarik dan Relevan
Jangan hanya mengandalkan resume. Surat lamaran merupakan kesempatan Anda untuk memperkenalkan diri secara lebih personal dan menjelaskan mengapa Anda adalah kandidat yang ideal untuk posisi tersebut. Surat lamaran yang baik harus:
- Menyesuaikan isi surat dengan setiap lowongan: Jangan mengirimkan surat lamaran yang sama untuk setiap perusahaan atau posisi. Sesuaikan isi surat dengan detail posisi dan perusahaan yang dilamar.
- Menunjukkan antusiasme dan minat: Tunjukkan kepada perekrut bahwa Anda benar-benar tertarik dengan perusahaan dan posisi tersebut. Jelaskan apa yang membuat Anda tertarik dan mengapa Anda ingin bekerja di perusahaan tersebut.
- Menonjolkan keahlian dan pengalaman yang relevan: Fokus pada keahlian dan pengalaman yang sesuai dengan persyaratan pekerjaan. Berikan contoh konkret dari pencapaian Anda yang relevan.
- Menunjukkan kemampuan menulis yang baik: Pastikan surat lamaran Anda ditulis dengan tata bahasa yang baik, struktur yang jelas, dan gaya penulisan yang profesional.
- Memiliki panjang yang tepat: Surat lamaran yang terlalu panjang atau terlalu pendek bisa kurang efektif. Usahakan untuk membuat surat lamaran yang ringkas dan padat, namun tetap memberikan informasi yang cukup.
5. Merancang Resume yang Profesional dan Mudah Dibaca
Resume adalah dokumen penting yang menunjukkan riwayat pekerjaan dan keahlian Anda. Resume yang baik harus:
- Ringkas dan mudah dibaca: Gunakan format yang bersih, tata letak yang rapi, dan font yang mudah dibaca. Hindari penggunaan warna yang berlebihan atau grafik yang rumit.
- Menyoroti pencapaian: Fokus pada pencapaian dan hasil kerja Anda, bukan hanya tanggung jawab Anda. Gunakan kata kerja aksi yang kuat dan kuantifikasi pencapaian Anda jika memungkinkan (misalnya, "meningkatkan penjualan sebesar 15%").
- Menyesuaikan dengan setiap lowongan: Sesuaikan resume Anda dengan setiap posisi yang Anda lamar. Tambahkan atau hilangkan bagian tertentu agar lebih relevan dengan persyaratan pekerjaan.
- Bebas dari kesalahan: Pastikan resume Anda bebas dari kesalahan ejaan, tata bahasa, dan tanda baca. Mintalah teman atau keluarga untuk membaca dan memeriksa resume Anda sebelum mengirimkannya.
- Menggunakan kata kunci yang relevan: Gunakan kata kunci yang relevan dengan deskripsi pekerjaan untuk membantu sistem pelacak pelamar (ATS) mendeteksi dan menyaring resume Anda.
6. Memeriksa Kembali Email Sebelum Mengirim
Sebelum mengirim email lamaran Anda, periksa kembali dengan teliti untuk memastikan bahwa:
- Alamat email yang benar: Periksa kembali alamat email penerima dan pastikan Anda tidak salah mengetik.
- Lampiran yang lengkap: Pastikan Anda telah melampirkan resume dan surat lamaran Anda.
- Tidak ada kesalahan ejaan atau tata bahasa: Periksa kembali semua teks untuk memastikan tidak ada kesalahan ejaan, tata bahasa, atau tanda baca.
- Format yang tepat: Pastikan email Anda diformat dengan rapi dan mudah dibaca.
- Ukuran file yang sesuai: Pastikan ukuran file resume dan surat lamaran Anda tidak terlalu besar.
Mengikuti tips di atas akan meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan panggilan wawancara. Ingatlah bahwa melamar pekerjaan adalah proses yang kompetitif, jadi tetaplah optimis dan teruslah berusaha!