Memilih Jurusan yang Tepat: IPA vs IPS untuk Kesehatan Masyarakat

Niki Salamah

Memilih jurusan kuliah merupakan keputusan penting yang akan memengaruhi perjalanan karier seseorang. Bagi calon mahasiswa yang tertarik pada bidang kesehatan masyarakat, pertanyaan umum yang muncul adalah: apakah jurusan IPA atau IPS lebih cocok? Jawabannya tidak sesederhana memilih satu di antara keduanya, karena keduanya menawarkan jalur yang berbeda namun sama-sama relevan untuk berkontribusi dalam dunia kesehatan masyarakat. Artikel ini akan menguraikan secara detail perbedaan pendekatan IPA dan IPS dalam konteks kesehatan masyarakat, beserta peluang karier yang ditawarkan masing-masing.

1. Jurusan IPA: Basis Biologi dan Sains untuk Kesehatan Masyarakat

Jurusan IPA, khususnya yang berfokus pada biologi, kimia, dan biomedis, menyediakan fondasi ilmiah yang kuat untuk memahami mekanisme penyakit, penyebaran infeksi, dan faktor-faktor risiko kesehatan. Calon mahasiswa yang memilih jalur IPA akan mempelajari berbagai mata kuliah seperti:

  • Biologi: Mempelajari tentang struktur dan fungsi tubuh manusia, mikrobiologi (termasuk bakteri, virus, dan parasit), genetika, dan imunologi. Pemahaman ini krusial untuk memahami penyebab penyakit dan mengembangkan strategi pencegahan serta pengobatan. Sumber-sumber seperti buku teks biologi perguruan tinggi, jurnal ilmiah seperti Nature dan Science, serta situs web seperti NCBI (National Center for Biotechnology Information) memberikan informasi rinci mengenai materi ini.

  • Kimia: Kimia analitik dan organik sangat penting dalam kesehatan masyarakat untuk menganalisis sampel lingkungan, mengidentifikasi polutan, dan memahami interaksi kimia dalam tubuh. Pengetahuan kimia juga penting dalam pengembangan obat-obatan dan vaksin. Informasi lebih lanjut dapat ditemukan di situs web organisasi kimia profesional seperti American Chemical Society (ACS) dan Royal Society of Chemistry (RSC).

  • Statistika dan Epidemiologi: Jurusan IPA sering kali mengintegrasikan statistika dan epidemiologi, yang merupakan alat penting dalam penelitian kesehatan masyarakat. Mempelajari metode penelitian, analisis data, dan interpretasi hasil penelitian sangat krusial untuk memahami tren penyakit, mengukur efektivitas intervensi kesehatan, dan merancang penelitian yang valid dan reliabel. Sumber daya untuk mempelajari epidemiologi meliputi buku teks epidemiologi, jurnal ilmiah seperti American Journal of Epidemiology, dan situs web seperti CDC (Centers for Disease Control and Prevention).

  • Biomedis: Jurusan ini menawarkan pemahaman yang lebih mendalam tentang proses biologis yang terkait dengan penyakit, termasuk genetika molekuler, fisiologi, dan farmakologi. Pengetahuan ini relevan dalam pengembangan terapi baru, diagnosis penyakit, dan strategi pencegahan yang lebih efektif. Informasi lebih lanjut dapat diperoleh dari jurnal ilmiah seperti The Lancet dan The New England Journal of Medicine, serta dari situs web universitas yang menawarkan program biomedis.

BACA JUGA:   8 Aksi Konvergensi untuk Mengatasi Stunting

Dengan dasar IPA yang kuat, lulusan dapat berkarier sebagai peneliti kesehatan masyarakat, epidemiologis, ahli mikrobiologi, atau bekerja di laboratorium kesehatan masyarakat.

2. Jurusan IPS: Perspektif Sosial dan Ekonomi dalam Kesehatan Masyarakat

Jurusan IPS, khususnya yang berkaitan dengan ekonomi, sosiologi, dan ilmu politik, menawarkan perspektif yang berbeda dalam memahami kesehatan masyarakat. Fokusnya terletak pada faktor-faktor sosial, ekonomi, dan politik yang memengaruhi kesehatan individu dan masyarakat. Mata kuliah yang relevan meliputi:

  • Sosiologi: Mempelajari bagaimana struktur sosial, budaya, dan norma-norma masyarakat memengaruhi kesehatan. Hal ini meliputi pemahaman tentang ketidaksetaraan kesehatan, akses terhadap layanan kesehatan, dan perilaku kesehatan. Informasi lebih lanjut dapat ditemukan di buku teks sosiologi, jurnal ilmiah seperti American Sociological Review, dan situs web organisasi sosiologi profesional.

  • Ekonomi Kesehatan: Mempelajari aspek ekonomi dari sistem kesehatan, termasuk alokasi sumber daya, efektivitas biaya, dan kebijakan kesehatan. Pengetahuan ini penting dalam merumuskan kebijakan kesehatan yang efisien dan adil. Sumber daya yang bermanfaat meliputi buku teks ekonomi kesehatan, jurnal ilmiah seperti Journal of Health Economics, dan situs web organisasi ekonomi kesehatan seperti the Health Economics Society.

  • Ilmu Politik: Mempelajari bagaimana kebijakan publik, regulasi, dan sistem politik memengaruhi kesehatan masyarakat. Ini termasuk pemahaman tentang advokasi kebijakan, lobi, dan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait kesehatan. Informasi dapat diperoleh dari buku teks ilmu politik, jurnal ilmiah seperti American Journal of Political Science, dan situs web yang fokus pada kebijakan kesehatan publik.

  • Geografi Kesehatan: Mempelajari distribusi spasial penyakit dan faktor-faktor lingkungan yang memengaruhi kesehatan. Ini termasuk analisis data geografis untuk mengidentifikasi area dengan risiko kesehatan tinggi dan mengembangkan intervensi yang tepat sasaran. Sumber daya meliputi buku teks geografi kesehatan, jurnal ilmiah seperti International Journal of Health Geographics, dan situs web organisasi geografi.

BACA JUGA:   Posyandu: Jantung Kesehatan Masyarakat Sunda

Lulusan jurusan IPS dapat berkarier sebagai analis kebijakan kesehatan, manajer program kesehatan, advokat kesehatan masyarakat, atau bekerja di organisasi non-pemerintah (NGO) yang berfokus pada kesehatan.

3. Integrasi IPA dan IPS dalam Kesehatan Masyarakat

Meskipun tampak berbeda, pendekatan IPA dan IPS saling melengkapi dalam bidang kesehatan masyarakat. Pemahaman ilmiah tentang penyakit (IPA) dibutuhkan untuk mengembangkan intervensi yang efektif, tetapi keberhasilan intervensi tersebut juga bergantung pada faktor-faktor sosial, ekonomi, dan politik (IPS). Misalnya, pengembangan vaksin yang efektif (IPA) tidak akan berdampak signifikan jika tidak ada akses yang adil terhadap vaksin tersebut bagi seluruh masyarakat (IPS).

Program studi kesehatan masyarakat di banyak universitas telah mengintegrasikan kedua pendekatan ini, menawarkan kurikulum yang mencakup aspek ilmiah dan sosial. Program-program tersebut seringkali melibatkan kerja lapangan, penelitian berbasis komunitas, dan kolaborasi antar disiplin ilmu.

4. Keterampilan yang Dibutuhkan: Kombinasi IPA dan IPS

Tidak peduli jalur pendidikan yang dipilih, beberapa keterampilan penting dibutuhkan untuk sukses dalam kesehatan masyarakat, antara lain:

  • Keterampilan analitis dan pemecahan masalah: Kemampuan untuk menganalisis data, mengidentifikasi masalah, dan mengembangkan solusi yang efektif.
  • Keterampilan komunikasi: Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan berbagai audiens, termasuk masyarakat umum, pembuat kebijakan, dan profesional kesehatan lainnya.
  • Keterampilan kerja tim: Kemampuan untuk bekerja secara efektif dalam tim yang beragam dan kolaboratif.
  • Keterampilan manajemen proyek: Kemampuan untuk merencanakan, mengelola, dan mengevaluasi proyek kesehatan masyarakat.
  • Etika profesional: Pentingnya integritas, tanggung jawab, dan etika dalam semua aspek pekerjaan.

5. Peran Teknologi dalam Kesehatan Masyarakat

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah lanskap kesehatan masyarakat. Data besar (big data), kecerdasan buatan (AI), dan teknologi telemedicine telah meningkatkan kemampuan untuk memantau penyakit, mendeteksi wabah, dan memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat yang luas. Pengetahuan tentang teknologi ini menjadi semakin penting bagi para profesional kesehatan masyarakat, terlepas dari latar belakang pendidikan mereka (IPA atau IPS).

BACA JUGA:   Memahami Posyandu Remaja 5 Meja: Layanan Kesehatan Komprehensif untuk Generasi Muda

6. Kesimpulan Sementara (Tidak Sesungguhnya): Memilih Jalan yang Tepat

Pada akhirnya, pilihan antara jurusan IPA dan IPS untuk kesehatan masyarakat bergantung pada minat, kemampuan, dan tujuan karier individu. Kedua jalur menawarkan kesempatan yang berharga untuk berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Penting untuk meneliti berbagai program studi, berbicara dengan profesional kesehatan masyarakat, dan mempertimbangkan keterampilan dan minat pribadi sebelum membuat keputusan. Tidak ada satu jawaban yang benar, tetapi pilihan yang tepat akan membuka jalan bagi karier yang memuaskan dan bermanfaat.

Also Read

Bagikan:

Tags