Lokasi Candi Brahu: Petunjuk, Akses, dan Keunikan Situs Purbakala di Jawa Timur

Niki Salamah

Candi Brahu, sebuah situs purbakala yang menarik perhatian para arkeolog dan wisatawan, menyimpan misteri dan keindahan yang unik. Meskipun namanya mungkin tak setenar Candi Borobudur atau Prambanan, Candi Brahu memiliki daya tarik tersendiri, terutama bagi mereka yang tertarik dengan sejarah dan arsitektur Jawa Kuno. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah: di mana tepatnya Candi Brahu berada? Artikel ini akan mengupas tuntas lokasi Candi Brahu, akses menuju ke sana, serta detail-detail yang membuat situs ini begitu istimewa.

1. Letak Geografis Candi Brahu: Antara Kediri dan Blitar

Candi Brahu terletak di Desa Sumberjo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Indonesia. Secara geografis, candi ini berada di wilayah dataran rendah, tidak jauh dari perbatasan antara Kabupaten Kediri dan Kabupaten Blitar. Posisinya yang relatif dekat dengan beberapa kota besar di Jawa Timur, seperti Kediri dan Blitar, memudahkan aksesibilitas bagi para pengunjung. Namun, letaknya yang agak terpencil di dalam desa membutuhkan sedikit usaha ekstra untuk menjangkaunya, yang justru menambah nuansa petualangan bagi perjalanan menuju situs bersejarah ini. Koordinat GPS Candi Brahu umumnya tercatat sekitar 7°57’58.8"S 112°10’12.6"E, informasi ini sangat berguna ketika menggunakan aplikasi navigasi berbasis GPS.

Penting untuk dicatat bahwa informasi lokasi yang didapat dari berbagai sumber online mungkin sedikit berbeda, terutama dalam detail koordinatnya. Hal ini disebabkan oleh perbedaan metode pengukuran dan sumber data yang digunakan. Namun, secara umum, semua sumber sepakat mengenai letak Candi Brahu di Desa Sumberjo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.

2. Aksesibilitas Menuju Candi Brahu: Perjalanan dan Transportasi

Mencapai Candi Brahu memerlukan perencanaan perjalanan yang matang, terutama jika Anda tidak terbiasa dengan kondisi jalan di daerah tersebut. Dari Kota Kediri, Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil atau sepeda motor. Jalan menuju lokasi relatif baik, meskipun ada beberapa ruas jalan yang berkelok dan sempit, terutama saat mendekati desa Sumberjo. Jika menggunakan kendaraan umum, Anda bisa menggunakan angkutan umum dari Kota Kediri menuju Mojo, kemudian melanjutkan perjalanan dengan ojek atau kendaraan sewa.

BACA JUGA:   Rekomendasi HP 2 Jutaan dengan Kamera Terbaik 2023

Sangat disarankan untuk menggunakan kendaraan pribadi, karena akan memberikan fleksibilitas dan kemudahan dalam mengatur waktu perjalanan. Namun, jika memilih transportasi umum, pastikan untuk menanyakan rute dan jadwal keberangkatan kepada penduduk lokal untuk memastikan perjalanan yang lancar. Jangan ragu untuk bertanya kepada penduduk setempat karena mereka umumnya ramah dan dapat memberikan informasi yang akurat dan terkini.

3. Kondisi Lingkungan Sekitar Candi Brahu: Alam dan Masyarakat

Candi Brahu dikelilingi oleh lingkungan pedesaan yang masih asri dan tenang. Suasana pedesaan yang damai kontras dengan keagungan situs purbakala ini, menciptakan harmoni yang menenangkan. Pertanian masih menjadi mata pencaharian utama penduduk sekitar, sehingga Anda akan melihat hamparan sawah dan kebun yang hijau di sepanjang perjalanan menuju candi. Keasrian lingkungan ini sangat mendukung suasana spiritual dan refleksi saat berada di area Candi Brahu.

Kehadiran Candi Brahu juga telah berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar. Banyak penduduk lokal yang memanfaatkan kehadiran candi sebagai peluang usaha, seperti menyediakan jasa penunjuk jalan, menjual kerajinan tangan, atau menyediakan tempat makan sederhana bagi pengunjung. Interaksi dengan masyarakat sekitar juga akan menambah kekayaan pengalaman wisata Anda.

4. Karakteristik Arsitektur Candi Brahu: Keunikan dan Misteri

Candi Brahu memiliki arsitektur yang unik dan berbeda dari candi-candi Hindu-Buddha lainnya di Jawa. Bentuknya menyerupai perahu terbalik (sebagaimana namanya "Brahu" yang berarti perahu), dengan bagian atas yang meruncing. Struktur bangunannya terbuat dari batu bata, dan beberapa bagiannya telah mengalami kerusakan akibat faktor alam dan usia. Namun, keunikan arsitektur Candi Brahu tetap terlihat jelas dan menarik perhatian para peneliti dan pengunjung.

Beberapa pakar menebutkan Candi Brahu sebagai perwujudan dari lingga-yoni, sebuah simbol kesuburan dalam agama Hindu. Hipotesis ini didasarkan pada bentuk candi yang menyerupai perahu terbalik, yang dapat diinterpretasikan sebagai representasi dari rahim. Namun, teori ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan keakuratannya. Misteri seputar fungsi dan sejarah Candi Brahu masih terus diteliti oleh para ahli, menjadikan situs ini semakin menarik untuk dipelajari.

BACA JUGA:   Perbedaan Lem B7000 dan T7000

5. Sejarah dan Perkembangan Penelitian Candi Brahu: Penemuan dan Interpretasi

Meskipun keberadaan Candi Brahu telah diketahui sejak lama oleh masyarakat sekitar, penelitian arkeologis yang sistematis baru dilakukan pada beberapa dekade terakhir. Proses penelitian ini telah mengungkapkan beberapa informasi penting mengenai sejarah dan asal-usul candi, namun masih banyak misteri yang belum terpecahkan.

Berdasarkan temuan-temuan arkeologis, diperkirakan Candi Brahu dibangun pada masa kerajaan Kediri (sekitar abad ke-12 Masehi), meskipun beberapa peneliti masih memperdebatkan hal ini. Periode pembangunannya yang diperkirakan bersamaan dengan kerajaan Kediri menjadikan Candi Brahu sebagai salah satu bukti sejarah perkembangan peradaban di wilayah tersebut. Penelitian yang berkelanjutan diperlukan untuk mengungkap lebih banyak fakta sejarah Candi Brahu dan perannya dalam konteks sejarah Jawa Timur.

6. Pengelolaan dan Pelestarian Candi Brahu: Upaya Perlindungan Situs Purbakala

Candi Brahu saat ini dikelola oleh pemerintah daerah Kabupaten Kediri. Upaya pelestarian dan perlindungan situs ini terus dilakukan, meskipun masih ada tantangan yang perlu diatasi. Perlu adanya kerjasama antara pemerintah, masyarakat sekitar, dan para ahli untuk memastikan keberlanjutan pelestarian Candi Brahu.

Selain upaya fisik dalam melindungi struktur candi, peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga situs purbakala juga sangat penting. Pendidikan dan sosialisasi kepada masyarakat sekitar mengenai nilai sejarah dan budaya Candi Brahu akan membantu dalam menjaga kelestarian situs ini untuk generasi mendatang. Dengan demikian, Candi Brahu dapat tetap berdiri kokoh dan menjadi saksi bisu sejarah Jawa Timur.

Also Read

Bagikan:

Tags