Lokasi Benjolan Tiroid: Panduan Lengkap Mengenai Anatomi, Gejala, dan Diagnosis

Niki Salamah

Kelenjar tiroid, organ vital berbentuk kupu-kupu yang terletak di bagian depan leher, seringkali menjadi lokasi munculnya benjolan. Memahami letak anatomis kelenjar tiroid dan kemungkinan lokasi benjolan yang terkait sangat penting untuk diagnosis dan penanganan yang tepat. Artikel ini akan membahas secara detail mengenai letak kelenjar tiroid dan benjolan yang dapat terjadi di daerah tersebut, termasuk berbagai kemungkinan penyebabnya.

Anatomi Kelenjar Tiroid dan Letaknya

Kelenjar tiroid terletak di bagian depan leher, tepat di bawah jakun (laring) dan di atas tulang dada (sternum). Bentuknya menyerupai kupu-kupu dengan dua lobus (bagian utama) yang terletak di kedua sisi trakea (tenggorokan), dihubungkan oleh isthmus, yaitu bagian sempit yang terletak di tengah. Lobus tiroid kanan dan kiri biasanya asimetris, dengan lobus kanan sedikit lebih besar daripada lobus kiri. Ukuran dan bentuk kelenjar tiroid dapat bervariasi antar individu, tetapi umumnya berukuran sekitar 4-5 cm panjangnya dan 2-3 cm lebarnya.

Kelenjar tiroid memiliki suplai darah yang kaya dari arteri tiroid superior dan inferior, yang memastikan pengiriman hormon tiroid ke seluruh tubuh. Pembuluh darah dan saraf penting juga berada di dekat kelenjar tiroid, yang perlu diperhatikan dalam prosedur bedah. Letak kelenjar tiroid yang relatif superfisial di leher memudahkan pemeriksaan fisik dan pencitraan. Benjolan pada kelenjar tiroid umumnya mudah diraba, terutama jika ukurannya cukup besar.

Jenis-jenis Benjolan Tiroid

Benjolan pada leher yang terasa di daerah kelenjar tiroid dapat beragam, mulai dari yang jinak hingga ganas. Beberapa jenis benjolan tiroid yang umum meliputi:

  • Nodul Tiroid: Nodul adalah benjolan padat atau berisi cairan yang terbentuk di dalam jaringan kelenjar tiroid. Nodul dapat tunggal atau multipel, dan ukurannya dapat bervariasi dari sangat kecil hingga cukup besar, bahkan dapat terasa dari luar. Sebagian besar nodul tiroid bersifat jinak (non-kanker), tetapi beberapa dapat menjadi ganas (kanker). Jenis nodul tiroid yang umum termasuk adenomas (tumor jinak), kista (kantung berisi cairan), dan nodul yang terkait dengan tiroiditis (peradangan pada kelenjar tiroid).

  • Goiter: Goiter adalah pembesaran kelenjar tiroid, yang dapat disebabkan oleh kekurangan yodium, penyakit autoimun (seperti penyakit Graves dan Hashimoto), atau masalah lainnya. Goiter dapat menyebabkan benjolan yang terlihat dan teraba di leher. Ukuran goiter dapat bervariasi, dari yang ringan hingga yang sangat besar, yang dapat menekan saluran pernapasan dan menyebabkan kesulitan bernapas.

  • Kanker Tiroid: Kanker tiroid merupakan pertumbuhan sel-sel abnormal di dalam kelenjar tiroid. Beberapa jenis kanker tiroid, seperti kanker papiler, biasanya tumbuh lambat dan memiliki prognosis yang baik. Namun, ada juga jenis kanker tiroid yang lebih agresif, yang membutuhkan penanganan segera. Gejala kanker tiroid dapat berupa benjolan yang keras, teraba di leher, disertai dengan gejala lain seperti nyeri tenggorokan, kesulitan menelan, atau pembengkakan kelenjar getah bening di leher.

BACA JUGA:   Insan Mulia

Menentukan Lokasi Benjolan Secara Tepat

Untuk menentukan lokasi benjolan tiroid secara tepat, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik yang cermat, termasuk palpasi (meraba) leher untuk menentukan ukuran, konsistensi, dan pergerakan benjolan. Lokasi benjolan dikaitkan dengan lobus tiroid mana yang terpengaruh (kanan, kiri, atau isthmus). Dokter juga akan memperhatikan apakah benjolan tersebut terfiksasi pada struktur sekitarnya atau bergerak bebas.

Pemeriksaan penunjang seperti USG tiroid, biopsi jarum halus (FNAB), dan CT scan atau MRI leher, dapat membantu menentukan karakteristik benjolan dan memastikan diagnosis yang akurat. USG tiroid memberikan gambaran detail mengenai struktur kelenjar tiroid, ukuran nodul, dan sifatnya (padat atau kista). Biopsi jarum halus (FNAB) merupakan prosedur yang relatif sederhana dan kurang invasif untuk mengambil sampel sel dari nodul dan memeriksa apakah terdapat sel kanker. CT scan dan MRI leher dapat memberikan informasi tambahan tentang hubungan benjolan dengan struktur di sekitarnya.

Gejala yang Dapat Menyertai Benjolan Tiroid

Selain benjolan yang teraba di leher, beberapa gejala lain dapat menyertai benjolan tiroid, tergantung pada penyebabnya. Gejala ini dapat mencakup:

  • Nyeri: Beberapa benjolan tiroid dapat menyebabkan nyeri, terutama jika terjadi peradangan atau infeksi.

  • Kesulitan Menelan (Disfagia): Benjolan tiroid yang besar dapat menekan kerongkongan, sehingga menyebabkan kesulitan menelan.

  • Kesulitan Bernapas (Dispnea): Benjolan tiroid yang sangat besar dapat menekan trakea, sehingga menyebabkan kesulitan bernapas.

  • Suara Serak (Disfonia): Benjolan tiroid dapat menekan saraf laring, sehingga menyebabkan suara menjadi serak.

  • Pembengkakan Kelenjar Getah Bening: Pembengkakan kelenjar getah bening di leher dapat terjadi jika terdapat infeksi atau kanker tiroid.

  • Gejala Hipotiroidisme atau Hipertiroidisme: Benjolan tiroid dapat dikaitkan dengan gangguan fungsi tiroid, seperti hipotiroidisme (fungsi tiroid kurang aktif) atau hipertiroidisme (fungsi tiroid terlalu aktif). Gejala hipotiroidisme dapat mencakup kelelahan, sembelit, dan peningkatan berat badan. Gejala hipertiroidisme dapat mencakup peningkatan detak jantung, penurunan berat badan, dan kecemasan.

BACA JUGA:   Mengatasi Lemotnya HP Android: Panduan Lengkap dan Komprehensif

Pengobatan Benjolan Tiroid

Penanganan benjolan tiroid bervariasi tergantung pada penyebab dan karakteristik benjolan. Untuk nodul tiroid jinak yang kecil dan tidak menimbulkan gejala, pemantauan secara berkala mungkin cukup. Jika nodul tiroid tumbuh besar, menyebabkan gejala, atau menunjukkan tanda-tanda keganasan, pengobatan mungkin diperlukan. Pilihan pengobatan meliputi:

  • Observasi: Pemantauan secara berkala dengan pemeriksaan fisik dan USG tiroid.

  • Obat-obatan: Obat-obatan antitiroid dapat digunakan untuk mengontrol fungsi tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme).

  • Ablasi dengan Yodium Radioaktif: Prosedur ini menggunakan yodium radioaktif untuk menghancurkan jaringan tiroid yang abnormal.

  • Bedah: Pembedahan pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar tiroid mungkin diperlukan untuk nodul yang besar, menyebabkan gejala, atau dicurigai ganas.

Peran Pemeriksaan Penunjang dalam Menentukan Lokasi dan Sifat Benjolan

Pemeriksaan penunjang memegang peranan penting dalam menentukan lokasi yang tepat, ukuran, dan sifat benjolan tiroid. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, USG merupakan modalitas pencitraan yang paling sering digunakan untuk mengevaluasi kelenjar tiroid. USG dapat menunjukkan lokasi benjolan secara presisi, apakah terletak di lobus kanan, kiri, atau isthmus, serta menunjukkan karakteristik benjolan (padat, kistik, atau campuran).

Biopsi aspirasi jarum halus (FNAB) merupakan prosedur yang sangat penting untuk menentukan apakah benjolan tersebut bersifat jinak atau ganas. Prosedur ini relatif sederhana, aman, dan hasilnya dapat membantu menentukan langkah pengobatan selanjutnya. Dalam kasus-kasus tertentu, CT scan atau MRI dapat memberikan informasi tambahan, terutama untuk mengevaluasi penyebaran benjolan ke struktur di sekitarnya. Pemeriksaan kadar hormon tiroid dalam darah juga penting untuk menilai fungsi tiroid dan menentukan ada tidaknya gangguan fungsi tiroid yang mendasari.

Also Read

Bagikan:

Tags