Kesehatan Lingkungan Menurut WHO: Panduan Komprehensif untuk Kesejahteraan Manusia dan Planet

Niki Salamah

Kesehatan lingkungan, sebagaimana didefinisikan oleh World Health Organization (WHO), merupakan aspek penting dari kesehatan manusia secara keseluruhan. Ini bukan hanya tentang menghindari penyakit, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan fisik, mental, dan sosial. Memahami definisi WHO dan bagaimana hal itu diterjemahkan ke dalam tindakan nyata sangatlah krusial untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dan memastikan masa depan yang sehat bagi semua. Artikel ini akan mengulas secara detail berbagai aspek kesehatan lingkungan menurut WHO, merujuk pada berbagai sumber dan publikasi organisasi tersebut.

1. Definisi Kesehatan Lingkungan Menurut WHO

WHO mendefinisikan kesehatan lingkungan sebagai "aspek kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan semua faktor fisik, kimia, dan biologis di lingkungan eksternal, yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan manusia". Definisi ini luas dan mencakup berbagai faktor, mulai dari kualitas udara dan air hingga manajemen limbah dan perubahan iklim. Ini bukan hanya tentang pencemaran dan penyakit, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan yang mendukung promosi kesehatan dan pencegahan penyakit. Lebih lanjut, WHO menekankan pentingnya pendekatan holistik, yang mempertimbangkan interaksi kompleks antara faktor lingkungan dan kesehatan manusia. Ini berarti mempertimbangkan tidak hanya faktor fisik, tetapi juga faktor sosial dan ekonomi yang dapat mempengaruhi kesehatan penduduk. Misalnya, akses terhadap air bersih dan sanitasi yang layak sangat erat kaitannya dengan kesehatan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Kurangnya akses ini dapat menyebabkan berbagai penyakit menular dan masalah kesehatan lainnya. WHO secara konsisten menyoroti pentingnya pendekatan yang adil dan inklusif dalam menangani masalah kesehatan lingkungan, memastikan bahwa kelompok-kelompok rentan dan marginal mendapatkan akses yang sama terhadap lingkungan yang sehat. [Sumber: WHO website, berbagai laporan dan publikasi WHO terkait kesehatan lingkungan]

BACA JUGA:   The Effects of TFU on Pregnant Women

2. Pencemaran dan Dampaknya terhadap Kesehatan

Pencemaran lingkungan, baik udara, air, maupun tanah, merupakan salah satu ancaman terbesar terhadap kesehatan manusia. WHO telah memperingatkan tentang dampak serius dari paparan polutan lingkungan terhadap berbagai penyakit, termasuk penyakit pernapasan (seperti asma dan kanker paru-paru), penyakit jantung, stroke, dan kanker. Kualitas udara yang buruk, misalnya, telah dikaitkan dengan peningkatan kematian dini dan rawat inap rumah sakit. WHO secara aktif memantau kualitas udara global dan memberikan panduan untuk mengurangi paparan polutan udara. [Sumber: WHO Global Ambient Air Quality Database, laporan WHO tentang pencemaran udara dan kesehatan]

Selain itu, pencemaran air merupakan masalah kesehatan masyarakat yang signifikan, terutama di negara berkembang. Air yang terkontaminasi oleh patogen, bahan kimia, dan limbah dapat menyebabkan berbagai penyakit menular, seperti kolera, diare, dan tifus. WHO bekerja sama dengan negara-negara anggota untuk meningkatkan akses terhadap air minum yang aman dan sanitasi yang layak. [Sumber: WHO reports on water sanitation and hygiene]

Pencemaran tanah juga dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius melalui kontaminasi tanaman pangan dan air tanah. Bahan kimia berbahaya yang mencemari tanah dapat masuk ke rantai makanan dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan perkembangan dan kanker. WHO memberikan rekomendasi untuk pengelolaan tanah yang aman dan pencegahan kontaminasi. [Sumber: WHO publications on soil contamination and health]

3. Perubahan Iklim dan Kesehatan Lingkungan

Perubahan iklim merupakan ancaman besar terhadap kesehatan lingkungan dan kesejahteraan manusia. WHO telah mengidentifikasi berbagai dampak kesehatan dari perubahan iklim, termasuk peningkatan kejadian penyakit menular, gelombang panas yang lebih sering dan intens, dan peningkatan kejadian bencana alam. Perubahan iklim juga dapat mempengaruhi kualitas udara dan air, memperburuk masalah kesehatan yang ada. WHO bekerja sama dengan negara-negara anggota untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan membangun ketahanan terhadap dampak kesehatan dari perubahan iklim. [Sumber: WHO reports on climate change and health]

BACA JUGA:   Kesehatan Mental Orang Indonesia: Tantangan, Stigma, dan Harapan Menuju Kesejahteraan Jiwa

Peningkatan suhu global, misalnya, dapat memicu gelombang panas yang lebih sering dan intens, yang dapat menyebabkan kematian dan penyakit, terutama di kalangan populasi rentan seperti lansia dan anak-anak. Perubahan pola curah hujan dapat menyebabkan banjir dan kekeringan, yang dapat meningkatkan risiko penyakit menular dan kekurangan gizi. WHO mendorong adopsi strategi adaptasi dan mitigasi untuk mengurangi dampak kesehatan dari perubahan iklim. [Sumber: WHO publications on climate change adaptation and mitigation]

4. Peran Kesehatan Lingkungan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)

Kesehatan lingkungan merupakan elemen penting dalam pencapaian SDGs. Banyak dari SDGs secara langsung atau tidak langsung terkait dengan kesehatan lingkungan, termasuk SDG 3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan), SDG 6 (Air Bersih dan Sanitasi), SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), SDG 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan), dan SDG 13 (Tindakan Iklim). WHO memainkan peran kunci dalam mendukung negara-negara anggota untuk mencapai SDGs melalui berbagai program dan inisiatif. [Sumber: WHO website, reports on SDGs and health]

Sebagai contoh, peningkatan akses terhadap air bersih dan sanitasi (SDG 6) merupakan kunci untuk mencegah penyakit menular dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Penggunaan energi terbarukan (SDG 7) dapat mengurangi polusi udara dan melindungi kesehatan pernapasan. Perencanaan kota yang berkelanjutan (SDG 11) dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan mendukung mobilitas fisik, sedangkan tindakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (SDG 13) sangat penting untuk mitigasi perubahan iklim dan perlindungan kesehatan manusia.

5. Pendekatan Multisektoral dalam Kesehatan Lingkungan

WHO menekankan pentingnya pendekatan multisektoral untuk mengatasi masalah kesehatan lingkungan. Tidak ada satu sektor pun yang dapat mengatasi masalah kompleks ini sendirian. Kerjasama antar sektor, termasuk kesehatan, lingkungan, pertanian, perencanaan kota, dan industri, sangat penting untuk mencapai hasil yang berkelanjutan. WHO memfasilitasi kerjasama antar sektor dan memberikan dukungan teknis kepada negara-negara anggota untuk mengembangkan kebijakan dan program yang terintegrasi. [Sumber: WHO publications on multisectoral approaches to environmental health]

BACA JUGA:   Pelayanan Psikologi di Puskesmas Depok: Sebuah Tinjauan Mendalam

Pendekatan holistik ini mencakup berbagai aspek, dari pemantauan dan pengukuran polusi hingga pengembangan kebijakan dan regulasi, serta upaya pendidikan dan kesadaran masyarakat. Keterlibatan masyarakat sangatlah penting dalam keberhasilan strategi kesehatan lingkungan, karena individu berperan sebagai pelaku dan penerima manfaat dari lingkungan yang sehat.

6. Peran Masyarakat dan Partisipasi Publik

Partisipasi masyarakat sangat penting dalam meningkatkan kesehatan lingkungan. WHO mendorong pendekatan partisipatif yang melibatkan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan program kesehatan lingkungan. Pengetahuan lokal dan pengalaman masyarakat dapat sangat berharga dalam mengidentifikasi dan mengatasi masalah kesehatan lingkungan. Pemberdayaan masyarakat dapat meningkatkan kesadaran, perilaku sehat, dan advokasi untuk lingkungan yang lebih sehat. [Sumber: WHO publications on community participation in environmental health]

Dengan demikian, pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif diperlukan untuk memastikan kesehatan lingkungan yang optimal dan berkelanjutan. WHO terus berinovasi dalam strategi dan program untuk mencapai tujuannya dalam menciptakan dunia yang lebih sehat dan berkelanjutan bagi semua.

Also Read

Bagikan:

Tags