Mencari pekerjaan di kantor notaris mungkin tampak menantang, namun dengan persiapan yang matang dan strategi yang tepat, peluang Anda untuk diterima akan meningkat signifikan. Lingkungan kerja di kantor notaris yang cenderung formal dan detail-oriented membutuhkan kandidat yang teliti, bertanggung jawab, dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Artikel ini akan membahas secara detail langkah-langkah yang perlu Anda ambil untuk melamar kerja di kantor notaris, mulai dari riset hingga tahap wawancara.
1. Riset dan Identifikasi Kantor Notaris yang Tepat
Langkah pertama dan terpenting adalah melakukan riset yang menyeluruh. Jangan hanya mengirimkan lamaran secara acak. Identifikasi kantor notaris yang sesuai dengan minat dan keahlian Anda. Pertimbangkan beberapa faktor berikut:
-
Ukuran Kantor: Kantor notaris besar biasanya memiliki struktur organisasi yang lebih kompleks dan spesialisasi yang lebih beragam, sementara kantor kecil menawarkan kesempatan untuk terlibat dalam berbagai aspek pekerjaan dan belajar lebih cepat. Pilihlah yang sesuai dengan preferensi Anda.
-
Spesialisasi: Beberapa kantor notaris mungkin fokus pada bidang tertentu, seperti properti, warisan, atau perusahaan. Jika Anda memiliki minat khusus, carilah kantor notaris yang memiliki spesialisasi tersebut. Informasi ini biasanya dapat ditemukan di website kantor notaris atau melalui pencarian online.
-
Reputasi: Periksa reputasi kantor notaris tersebut. Anda bisa mencari ulasan online, atau menanyakan informasi kepada orang-orang yang pernah bekerja atau berinteraksi dengan kantor notaris tersebut. Reputasi yang baik menunjukkan lingkungan kerja yang profesional dan etis.
-
Lokasi: Pertimbangkan jarak tempuh dan aksesibilitas kantor notaris ke tempat tinggal Anda. Faktor ini penting untuk efisiensi waktu dan biaya transportasi.
Setelah melakukan riset, susunlah daftar kantor notaris yang Anda targetkan. Ini akan membantu Anda memfokuskan upaya pencarian kerja Anda. Jangan ragu untuk memperluas pencarian Anda ke berbagai kota atau daerah jika diperlukan.
2. Menyiapkan Dokumen Lamaran yang Menarik
Dokumen lamaran yang rapi dan profesional sangat penting untuk menarik perhatian rekruter. Berikut adalah dokumen yang perlu Anda siapkan:
-
Surat Lamaran: Surat lamaran harus ditulis secara profesional dan disesuaikan dengan setiap kantor notaris yang Anda lamar. Tunjukkan minat dan pemahaman Anda terhadap kantor notaris tersebut, serta jelaskan mengapa Anda merasa cocok dengan posisi yang ditawarkan. Sertakan detail tentang keahlian dan pengalaman Anda yang relevan, dan highlight pencapaian yang Anda banggakan. Hindari penggunaan bahasa yang terlalu formal atau kaku; tulislah dengan gaya yang natural dan mudah dipahami.
-
Curriculum Vitae (CV): CV harus disusun secara rapi dan sistematis, menyoroti pengalaman kerja, pendidikan, keahlian, dan sertifikasi yang relevan. Gunakan format yang mudah dibaca dan hindari informasi yang tidak relevan. Pastikan CV Anda up-to-date dan bebas dari kesalahan tata bahasa dan tipografi. Pertimbangkan untuk menggunakan format CV fungsional atau kronologis, tergantung pada pengalaman kerja Anda.
-
Daftar Riwayat Hidup (Resume): Resume adalah ringkasan singkat dari CV Anda. Resume lebih singkat dan fokus pada poin-poin penting. Biasanya digunakan sebagai pendamping surat lamaran dan CV.
-
Surat Rekomendasi (jika ada): Surat rekomendasi dari dosen, atasan sebelumnya, atau tokoh berpengaruh di bidang hukum akan sangat membantu memperkuat lamaran Anda. Mintalah surat rekomendasi beberapa minggu sebelum Anda mulai melamar pekerjaan.
-
Portofolio (jika relevan): Jika Anda melamar posisi yang membutuhkan keahlian desain atau multimedia, sertakan portofolio kerja Anda sebagai bukti kemampuan.
3. Mempelajari Keahlian yang Dibutuhkan
Kantor notaris membutuhkan karyawan dengan berbagai keahlian, tergantung pada posisi yang dilamar. Beberapa keahlian umum yang dicari meliputi:
-
Ketelitian dan ketepatgunaan: Pekerjaan di kantor notaris membutuhkan ketelitian tinggi dalam menangani dokumen dan data. Kesalahan kecil dapat berdampak besar.
-
Kemampuan administrasi: Pengelolaan dokumen, pencatatan, dan pengarsipan merupakan tugas penting di kantor notaris. Keahlian administrasi yang baik sangat dibutuhkan.
-
Kemampuan komunikasi yang baik: Karyawan kantor notaris sering berinteraksi dengan klien dan pihak terkait lainnya. Kemampuan komunikasi lisan dan tulisan yang baik sangat penting.
-
Pengetahuan hukum (jika relevan): Untuk posisi tertentu, pengetahuan dasar hukum, terutama hukum perdata, sangat membantu.
-
Keahlian komputer: Kemampuan mengoperasikan program komputer, seperti Microsoft Office, serta software khusus hukum (jika ada) sangat dibutuhkan.
-
Bahasa asing (jika relevan): Penguasaan bahasa asing, terutama Bahasa Inggris, akan menjadi nilai tambah.
Sebelum melamar, identifikasi keahlian yang dibutuhkan untuk posisi yang Anda targetkan dan pastikan Anda memiliki atau mengembangkan keahlian tersebut. Anda dapat mengikuti pelatihan atau kursus untuk meningkatkan keahlian yang masih kurang.
4. Mengirim Lamaran Kerja dan Follow Up
Setelah menyiapkan dokumen lamaran, kirimkan lamaran Anda melalui jalur yang ditentukan oleh kantor notaris. Beberapa kantor notaris mungkin menerima lamaran melalui email, sementara yang lain mungkin meminta lamaran dikirim secara langsung. Ikuti petunjuk yang diberikan dengan cermat.
Setelah mengirimkan lamaran, lakukan follow up beberapa hari kemudian. Hubungi kantor notaris melalui telepon atau email untuk menanyakan status lamaran Anda. Ini menunjukkan inisiatif dan minat Anda pada posisi tersebut. Namun, jangan terlalu sering melakukan follow up agar tidak dianggap mengganggu.
5. Persiapan Wawancara Kerja
Jika Anda dipanggil untuk wawancara, persiapan yang matang sangat penting. Berikut beberapa tips untuk mempersiapkan wawancara kerja di kantor notaris:
-
Riset Kantor Notaris: Pelajari kembali informasi tentang kantor notaris tersebut. Ketahui visi, misi, dan spesialisasinya.
-
Latih Jawaban Anda: Siapkan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan umum yang sering diajukan dalam wawancara kerja, seperti pertanyaan tentang kekuatan dan kelemahan Anda, pengalaman kerja, dan alasan Anda melamar di kantor notaris tersebut.
-
Berpakaian Profesional: Kenakan pakaian yang rapi dan profesional. Ini menunjukkan rasa hormat dan keseriusan Anda.
-
Bersikap Ramah dan Sopan: Tunjukkan sikap yang ramah, sopan, dan profesional selama wawancara. Berikan jawaban yang lugas dan jujur.
-
Ajukan Pertanyaan: Siapkan beberapa pertanyaan untuk diajukan kepada pewawancara. Ini menunjukkan minat dan inisiatif Anda.
6. Setelah Wawancara
Setelah wawancara, kirimkan surat ucapan terima kasih kepada pewawancara. Ini menunjukkan rasa hormat dan profesionalisme Anda. Tunggu kabar dari kantor notaris. Jika Anda tidak menerima kabar dalam beberapa minggu, Anda dapat melakukan follow up, namun jangan terlalu sering. Teruslah berusaha dan jangan berkecil hati jika Anda tidak diterima pada kesempatan pertama. Pengalaman wawancara akan meningkatkan kemampuan Anda untuk melamar kerja di masa mendatang. Teruslah mengembangkan keahlian dan jaringan Anda.