SK Kader Posyandu Balita dan Lansia: Pedoman Lengkap dan Tugas Pokoknya

Niki Salamah

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu program unggulan pemerintah Indonesia dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya ibu hamil, bayi, balita, dan lansia. Keberhasilan Posyandu sangat bergantung pada peran aktif kader-kadernya. Oleh karena itu, Surat Keputusan (SK) pengangkatan kader Posyandu menjadi dokumen penting yang menjabarkan tugas, tanggung jawab, dan wewenang mereka. Artikel ini akan membahas secara detail mengenai SK Kader Posyandu Balita dan Lansia, termasuk isi, peraturan yang terkait, serta tugas pokok dan fungsinya.

Latar Belakang Pentingnya SK Kader Posyandu

SK Kader Posyandu bukan sekadar formalitas administratif. Dokumen ini memiliki beberapa peran penting:

  • Legalitas dan Kewenangan: SK memberikan landasan hukum bagi kader untuk menjalankan tugasnya. Dengan adanya SK, kader memiliki legitimasi dalam melakukan kegiatan Posyandu, berinteraksi dengan masyarakat, dan melaporkan kegiatan kepada pihak terkait (Puskesmas, dinas kesehatan).

  • Tanggung Jawab dan Akuntabilitas: SK secara jelas menjabarkan tugas dan tanggung jawab kader. Hal ini meningkatkan akuntabilitas kader dalam menjalankan tugasnya dan memudahkan pengawasan.

  • Motivasi dan Apresiasi: Penerbitan SK merupakan bentuk apresiasi dan pengakuan atas dedikasi dan kontribusi kader Posyandu terhadap kesehatan masyarakat. Ini dapat meningkatkan motivasi dan semangat kerja kader.

  • Perencanaan dan Pengorganisasian: SK menjadi dasar dalam perencanaan dan pengorganisasian kegiatan Posyandu. Dengan mengetahui tugas dan tanggung jawab masing-masing kader, koordinasi dan efisiensi kerja dapat ditingkatkan.

  • Pemberian Insentif (Jika Ada): Beberapa daerah memberikan insentif kepada kader Posyandu. SK menjadi dasar hukum dalam penyaluran insentif tersebut.

Isi Pokok SK Kader Posyandu Balita dan Lansia

SK Kader Posyandu pada dasarnya berisi hal-hal berikut:

  • Identitas Kader: Nama lengkap, alamat, nomor telepon, dan foto kader.

  • Jabatan/Posisi: Jabatan kader dalam Posyandu (misalnya: Ketua, Bendahara, Kader Balita, Kader Lansia, dll.). Sebagian Posyandu membagi tugas kader berdasarkan kelompok usia yang dilayani (balita dan lansia).

  • Dasar Hukum: Dasar hukum pengangkatan kader, misalnya peraturan daerah atau keputusan kepala puskesmas.

  • Tugas dan Tanggung Jawab: Uraian rinci tugas dan tanggung jawab kader sesuai dengan jabatannya. Hal ini sangat penting dan harus spesifik, mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam melayani balita dan lansia. (Rincian lebih lanjut akan dibahas di subbab selanjutnya).

  • Wewenang: Wewenang kader dalam melaksanakan tugasnya.

  • Masa Jabatan: Lama masa jabatan kader.

  • Hak dan Kewajiban: Hak dan kewajiban kader sebagai pelayan masyarakat.

  • Sanksi: Sanksi yang akan dikenakan jika kader tidak menjalankan tugasnya dengan baik.

  • Penutup: Tanda tangan pejabat yang berwenang mengeluarkan SK dan cap/stempel resmi instansi terkait.

BACA JUGA:   Lowongan Perawat Gigi

Tugas Pokok Kader Posyandu Balita

Kader Posyandu balita memiliki tugas dan tanggung jawab yang vital dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan balita di wilayahnya. Beberapa tugas pokoknya meliputi:

  • Penimbangan Balita: Melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan balita secara rutin.

  • Pemantauan Pertumbuhan: Menganalisis data antropometri balita (berat badan, tinggi badan, lingkar kepala) untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan.

  • Imunisasi: Memberikan informasi dan edukasi tentang pentingnya imunisasi serta mendampingi orangtua dalam memastikan balita mendapatkan imunisasi lengkap.

  • Pemberian Makanan Tambahan (PMT): Memberikan informasi dan edukasi tentang gizi seimbang dan mengajak orangtua untuk memberikan PMT yang sesuai dengan kebutuhan balita.

  • Pengawasan Gizi: Mendeteksi dan menangani kasus gizi buruk atau gizi kurang pada balita.

  • Kesehatan Lingkungan: Memberikan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan rumah tangga agar balita terhindar dari penyakit.

  • Deteksi Dini Penyakit: Mendeteksi dini tanda-tanda penyakit pada balita dan merujuk ke fasilitas kesehatan jika diperlukan.

  • Edukasi Kesehatan: Memberikan penyuluhan kepada orangtua balita tentang perawatan, pengasuhan, dan kesehatan anak.

  • Pengisian Buku KIA: Membantu orangtua dalam mengisi Kartu Ibu dan Anak (KIA).

  • Pelaporan: Melaporkan data dan kegiatan Posyandu kepada petugas kesehatan di Puskesmas.

Kader balita juga berperan sebagai jembatan komunikasi antara petugas kesehatan dan masyarakat, memberikan informasi kesehatan yang akurat dan terpercaya.

Tugas Pokok Kader Posyandu Lansia

Kader Posyandu lansia memiliki peran penting dalam mempertahankan dan meningkatkan kesehatan lansia di wilayahnya. Tugas pokoknya antara lain:

  • Pemantauan Kesehatan: Melakukan pemantauan kesehatan lansia secara rutin, meliputi pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kesehatan dasar, dan pencatatan riwayat penyakit.

  • Edukasi Kesehatan: Memberikan penyuluhan kepada lansia dan keluarga tentang pentingnya pola hidup sehat, gizi seimbang, olahraga teratur, dan pencegahan penyakit degeneratif.

  • Deteksi Dini Penyakit: Mendeteksi dini gejala penyakit pada lansia dan merujuk ke fasilitas kesehatan jika diperlukan.

  • Pendampingan: Memberikan pendampingan dan dukungan kepada lansia yang mengalami masalah kesehatan.

  • Pencegahan Jatuh: Memberikan edukasi dan pelatihan untuk mencegah kejadian jatuh pada lansia.

  • Kesehatan Mental: Memberikan perhatian dan dukungan kepada lansia yang mengalami masalah kesehatan mental.

  • Sosialisasi Program Kesehatan: Mensosialisasikan program kesehatan yang ditujukan untuk lansia, seperti program vaksinasi influenza.

  • Kolaborasi dengan Keluarga: Berkolaborasi dengan keluarga lansia dalam mempertahankan kesehatan lansia.

  • Pelaporan: Melaporkan data dan kegiatan Posyandu kepada petugas kesehatan di Puskesmas.

BACA JUGA:   Peran Air dalam Kesehatan Tubuh Manusia: Sebuah Tinjauan Komprehensif

Kader lansia juga bertindak sebagai pendengar dan penghubung antara lansia dengan sistem kesehatan yang lebih luas. Peran mereka sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan lansia.

Peraturan yang Mengatur Posyandu dan Kadernya

Pengangkatan dan pengoperasian Posyandu serta peran kadernya diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan, baik di tingkat nasional maupun daerah. Beberapa peraturan yang relevan meliputi:

  • Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan: Undang-undang ini menjadi payung hukum bagi seluruh kegiatan kesehatan di Indonesia, termasuk Posyandu.

  • Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) terkait dengan pelayanan kesehatan masyarakat: Permenkes ini memuat pedoman teknis pelaksanaan Posyandu, termasuk tugas dan tanggung jawab kader.

  • Peraturan Daerah (Perda) tentang kesehatan: Perda ini dapat menyesuaikan pedoman nasional dengan kondisi daerah masing-masing.

  • Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota: Keputusan ini seringkali menjadi dasar hukum pengangkatan kader Posyandu di tingkat kabupaten/kota.

Penting bagi para kader dan pihak yang berwenang untuk selalu memperbarui pengetahuan mengenai peraturan yang berlaku agar pelaksanaan Posyandu dapat berjalan sesuai dengan aturan dan efektif.

Pentingnya Pelatihan dan Pembinaan Kader Posyandu

SK Kader Posyandu hanyalah awal dari proses. Agar kader dapat menjalankan tugasnya dengan baik, mereka perlu mendapatkan pelatihan dan pembinaan yang berkelanjutan. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam berbagai hal, seperti:

  • Teknik Penimbangan dan Pengukuran: Pelatihan ini penting agar data antropometri balita dan lansia terukur dengan akurat.

  • Deteksi Dini Masalah Kesehatan: Kader harus dilatih untuk mengenali tanda-tanda penyakit dan menangani kasus-kasus sederhana.

  • Penyuluhan Kesehatan: Kader perlu dilatih untuk menyampaikan informasi kesehatan dengan efektif dan mudah dipahami masyarakat.

  • Penggunaan Buku dan Laporan: Kader perlu memahami cara mengisi buku KIA dan melaporkan data kegiatan Posyandu.

  • Manajemen Posyandu: Pelatihan tentang manajemen Posyandu membantu kader dalam mengorganisir kegiatan dengan efisien.

BACA JUGA:   Klinik Citra Medika Titipapan: A Reputable Medical Center

Pembinaan berkelanjutan sangat penting untuk mempertahankan semangat dan kualitas kerja kader. Pembinaan ini dapat dilakukan melalui workshop, pelatihan lanjutan, monitoring dan evaluasi kinerja. Dengan dukungan yang adekuat, kader Posyandu dapat berperan optimal dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.

Also Read

Bagikan:

Tags