Melamar pekerjaan via email kini menjadi hal yang umum. Namun, sebuah email lamaran kerja yang efektif dan profesional lebih dari sekadar mencantumkan CV dan surat lamaran. Detail kecil, seperti format dan tata bahasa, dapat memengaruhi penilaian perekrut terhadap kandidat. Artikel ini akan membahas secara detail bagaimana cara membuat email lamaran kerja yang tepat, meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan panggilan wawancara.
1. Subjek Email yang Menarik dan Relevan
Subjek email adalah hal pertama yang dilihat perekrut. Subjek yang membosankan atau tidak jelas dapat membuat email Anda langsung masuk ke keranjang sampah. Hindari subjek yang umum seperti "Lamaran Kerja" atau "Permohonan Pekerjaan". Sebaliknya, buat subjek yang spesifik, singkat, dan menarik perhatian. Berikut beberapa contoh:
-
"Lamaran Pekerjaan [Nama Posisi] – [Nama Anda]": Contoh ini langsung ke intinya dan mencantumkan nama posisi yang dilamar serta nama Anda. Ini memastikan perekrut langsung tahu isi email Anda.
-
"[Nama Posisi] – Kandidat dengan [Keahlian Relevan]": Contoh ini menonjolkan keahlian Anda yang relevan dengan posisi yang dilamar. Ini menarik perhatian perekrut dan menunjukkan bahwa Anda memahami persyaratan pekerjaan.
-
"Referensi dari [Nama Referensi] – Lamaran Pekerjaan [Nama Posisi]": Jika Anda memiliki referensi yang mengenal perekrut atau perusahaan, mencantumkannya di subjek dapat meningkatkan peluang email Anda dibaca. Namun, pastikan Anda memiliki izin dari referensi Anda terlebih dahulu.
Subjek email yang ideal sebaiknya tidak melebihi 60 karakter agar tidak terpotong saat ditampilkan di inbox. Pastikan subjek email Anda bebas dari kesalahan ejaan dan tata bahasa.
2. Salam Pembuka yang Profesional dan Ramah
Setelah subjek email, salam pembuka adalah kesan pertama Anda. Hindari salam yang terlalu informal seperti "Hai" atau "Yo". Gunakan salam yang profesional dan ramah, seperti:
-
"Kepada Yth. [Nama Perekrut], jika Anda mengetahuinya": Ini adalah pilihan terbaik jika Anda mengetahui nama perekrut. Cari informasi ini di situs web perusahaan atau LinkedIn.
-
"Kepada Yth. Tim Rekrutmen [Nama Perusahaan]": Jika Anda tidak mengetahui nama perekrut, gunakan salam ini. Ini menunjukkan bahwa Anda telah melakukan riset dan memahami struktur perusahaan.
-
"Kepada Yth. Bapak/Ibu [Jabatan Perekrut]": Jika Anda mengetahui jabatan perekrut, tetapi tidak mengetahui namanya, gunakan salam ini.
Setelah salam pembuka, tambahkan kalimat pengantar singkat yang menjelaskan tujuan email Anda. Misalnya, "Saya menulis surat ini untuk melamar posisi [Nama Posisi] yang saya lihat di [Sumber informasi]."
3. Isi Email yang Rapi, Jelas, dan Terstruktur
Isi email Anda harus singkat, padat, dan relevan. Hindari terlalu banyak informasi yang tidak perlu. Berikut struktur yang disarankan:
-
Paragraf pertama: Sebutkan posisi yang Anda lamar dan dari mana Anda mengetahui informasi lowongan tersebut. Tunjukkan antusiasme Anda terhadap posisi dan perusahaan.
-
Paragraf kedua: Tulis ringkasan kualifikasi dan pengalaman Anda yang relevan dengan posisi yang dilamar. Sorot prestasi dan kemampuan Anda yang paling menonjol. Hubungkan kemampuan Anda dengan kebutuhan perusahaan yang tertera dalam deskripsi pekerjaan.
-
Paragraf ketiga: Sampaikan minat Anda untuk mempelajari lebih lanjut tentang posisi tersebut dan ajukan tawaran untuk wawancara. Ungkapkan keyakinan Anda untuk berkontribusi pada kesuksesan perusahaan.
Gunakan poin-poin penting untuk membuat email lebih mudah dibaca dan dipahami. Jangan lupa untuk menggunakan bahasa yang profesional dan hindari penggunaan jargon atau singkatan yang tidak umum.
4. Lampiran yang Terorganisir dan Teridentifikasi
Lampirkan CV dan surat lamaran Anda dalam format PDF. Format PDF memastikan tampilan dokumen Anda tetap konsisten di berbagai perangkat. Beri nama file dengan jelas dan profesional, misalnya: "[Nama Anda]_CV.pdf" dan "[Nama Anda]_Surat Lamaran.pdf". Jangan mencantumkan terlalu banyak lampiran. Pastikan semua lampiran relevan dengan posisi yang dilamar.
5. Penutup Email yang Profesional dan Menunjukkan Keinginan untuk Melanjutkan Komunikasi
Penutup email sama pentingnya dengan salam pembuka. Gunakan penutup yang profesional dan sopan, seperti:
- "Hormat saya,"
- "Salam hormat,"
- "Terima kasih atas waktu dan pertimbangan Anda,"
Setelah penutup, cantumkan nama lengkap dan informasi kontak Anda, termasuk nomor telepon dan alamat email. Anda juga dapat menambahkan tautan ke profil LinkedIn Anda, jika relevan.
6. Memeriksa Kembali Sebelum Mengirim
Sebelum mengirim email, periksa kembali seluruh isi email Anda. Pastikan tidak ada kesalahan ejaan, tata bahasa, atau tanda baca. Periksa juga format email Anda agar terlihat rapi dan profesional. Baca ulang email Anda beberapa kali untuk memastikan semua informasi akurat dan sesuai dengan keinginan Anda. Anda juga dapat meminta teman atau keluarga untuk membaca email Anda sebelum mengirimkannya untuk mendapatkan masukan yang berharga. Kesalahan sekecil apapun dapat mengurangi kredibilitas Anda sebagai kandidat. Menggunakan fitur "spell check" dan "grammar check" pada aplikasi email atau program pengolah kata sangat dianjurkan. Perhatikan juga konsistensi font dan ukuran font yang digunakan, serta spasi antar paragraf agar email mudah dibaca. Terakhir, pastikan alamat email yang Anda gunakan profesional dan mencerminkan citra diri Anda sebagai kandidat yang serius.