Sebelum menjelaskan tentang tabel perhitungan stunting, perlu dipahami terlebih dahulu apa itu stunting. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh atau pertumbuhan terhambat pada anak-anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dalam jangka waktu yang lama.
Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan baik langsung maupun tidak langsung terjadinya stunting pada anak. Faktor-faktor tersebut antara lain kurangnya asupan gizi yang mencukupi, infeksi berulang, sanitasi yang buruk, serta praktik pemberian makan yang tidak tepat.
Untuk dapat mengidentifikasi apakah seorang anak mengalami stunting atau tidak, dapat digunakan tabel perhitungan stunting. Tabel perhitungan stunting biasanya terdiri dari beberapa kolom yang mencakup parameter pengukuran seperti berat badan, tinggi badan, dan umur anak.
Berikut adalah contoh tabel perhitungan stunting:
No | Nama Anak | Jenis Kelamin | Umur (bulan) | Berat Badan (kg) | Tinggi Badan (cm) | Status Gizi |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | Anak A | Laki-laki | 12 | 8.2 | 73 | Normal |
2 | Anak B | Perempuan | 18 | 6.5 | 67 | Stunting |
3 | Anak C | Laki-laki | 24 | 9.7 | 78 | Normal |
4 | Anak D | Laki-laki | 6 | 5.3 | 61 | Stunting |
5 | Anak E | Perempuan | 36 | 11.2 | 85 | Normal |
Dalam contoh tabel di atas, terdapat 5 anak yang diukur berat badannya, tinggi badannya, dan umur anaknya. Setelah itu, dilakukan perhitungan status gizi anak apakah normal atau mengalami stunting dengan menggunakan standar deviasi berdasarkan umur, berat badan, dan tinggi badan.
Pada anak dengan status gizi normal, berat badan, tinggi badan, dan umur anak berada dalam rentang yang normal sesuai dengan standar deviasi. Sedangkan pada anak yang mengalami stunting, terjadi penurunan tinggi badan yang signifikan dibandingkan dengan berat badan dan umur anak.
Dalam praktiknya, tabel perhitungan stunting dapat disesuaikan dengan standar deviasi yang berlaku di negara masing-masing. Standar deviasi ini ditetapkan berdasarkan data pertumbuhan anak yang dikumpulkan dari berbagai populasi.