Stunting dan Short-Term Bus (STBM)

Niki Salamah

Stunting adalah kondisi ketika pertumbuhan fisik dan mental anak tidak optimal sehingga tinggi badan anak lebih pendek dari tinggi badan ideal sesuai usianya. Faktor utama yang menyebabkan stunting adalah gizi buruk dan infeksi berulang sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun. Stunting dapat memiliki dampak jangka panjang pada perkembangan anak, termasuk masalah kesehatan, keterbelakangan fisik dan mental, serta penurunan kemampuan belajar.

Short-Term Bus (STBM) adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk memerangi masalah stunting melalui upaya pencegahan infeksi, peningkatan sanitasi, dan perbaikan pola makan di level rumah tangga. Pendekatan ini dilakukan dengan menerapkan lima pilar utama, yaitu (1) pembangunan sarana dan prasarana sanitasi seperti jamban sehat, (2) pengelolaan air minum yang aman, (3) pengelolaan sampah yang baik, (4) peningkatan kebersihan dan kesehatan personal, dan (5) perbaikan gizi serta pola makan yang baik.

Pada dasarnya, STBM berupaya untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih di rumah tangga, sehingga dapat mencegah terjadinya infeksi dan menjaga kesehatan anak-anak. Infeksi yang sering terjadi pada anak-anak, seperti diare, infeksi saluran pernapasan, atau infeksi parasit, dapat menjadi faktor penyebab utama stunting jika tidak ditangani dengan baik.

Peningkatan sanitasi seperti membangun jamban sehat dan pengelolaan sampah yang baik berguna untuk mengurangi risiko kontaminasi penyakit. Selain itu, pengelolaan air minum yang aman juga penting untuk memastikan pasokan air yang bersih dan bebas dari bakteri atau parasit yang dapat menyebabkan infeksi pada anak-anak.

Selain upaya pencegahan infeksi, STBM juga fokus pada perbaikan gizi dan pola makan yang baik. Anak-anak yang mengalami stunting umumnya kekurangan asupan gizi yang optimal, terutama pada periode seribu hari pertama kehidupan (mulai dari masa kehamilan hingga 2 tahun pertama kehidupan). Pemberian nutrisi yang seimbang dan memadai sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal.

BACA JUGA:   Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Vaksin Booster di Bekasi: Upaya Percepatan Penanganan COVID-19

Secara keseluruhan, STBM merupakan pendekatan komprehensif yang dikembangkan untuk mencegah dan mengurangi stunting melalui dua aspek utama, yaitu pencegahan infeksi dan peningkatan gizi serta pola makan yang baik. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat di level rumah tangga, sehingga dapat memberikan dukungan yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.

Also Read

Bagikan: