Penyebab dan Cara Mengatasi TBC

Niki Salamah

Penyebab TBC:

Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyebaran TBC terutama melalui udara ketika seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin. Penyebab utama TBC adalah:

  1. Penularan melalui udara: Ketika seseorang yang terinfeksi TBC batuk atau bersin, bakteri dapat masuk ke udara dan dengan mudah masuk ke dalam saluran pernapasan orang lain yang terdekat.

  2. Kontak langsung: Jika seseorang memiliki kontak yang dekat dan berlangsung lama dengan orang yang terinfeksi TBC, misalnya anggota keluarga atau teman dekat, maka risiko tertular menjadi lebih tinggi.

  3. Sistem kekebalan tubuh yang lemah: Orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS, pengidap kanker, atau penderita diabetes, lebih rentan terhadap infeksi bakteri TBC.

  4. Kondisi hidup yang buruk: Kondisi hidup yang tidak sehat, seperti kekurangan gizi, kurangnya akses terhadap sanitasi yang memadai, dan tinggal di lingkungan yang padat, juga dapat meningkatkan risiko terinfeksi TBC.

Cara Mengatasi TBC:

Mengatasi kasus TBC melibatkan pengobatan yang intensif dan komprehensif. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi TBC:

  1. Pengobatan medis: Pengobatan TBC umumnya melibatkan penggunaan kombinasi obat anti-TBC yang kuat dan efektif. Pasien biasanya diberikan obat-obatan ini dalam jangka waktu yang cukup panjang, setidaknya 6 bulan atau lebih, untuk memastikan eradikasi bakteri secara tuntas. Penting untuk mengikuti jadwal pengobatan yang ditentukan oleh dokter dan memastikan bahwa obat-obatan diambil dengan benar sesuai petunjuk dokter.

  2. Upaya pencegahan: Untuk mengurangi risiko penularan TBC, upaya pencegahan sangat penting. Ini mencakup menghindari kontak langsung dengan individu yang terinfeksi, menggunakan masker saat berdekatan dengan orang yang batuk atau bersin, menjaga kebersihan dan sanitasi yang baik, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan pola makan sehat, tidur yang cukup, dan olahraga teratur.

  3. Vaksinasi: Vaksin BCG (bacillus Calmette-Guerin) telah digunakan secara luas untuk melindungi anak-anak dari bentuk parah TBC. Vaksin ini efektif dalam mencegah TBC pada anak-anak, terutama bentuk TBC milier, yang seringkali menjadi kasus yang berat pada anak-anak. Namun, vaksin BCG tidak sepenuhnya melindungi dari semua bentuk TBC, dan dapat menyebabkan reaksi samping yang ringan hingga sedang.

  4. Peningkatan kesadaran dan deteksi dini: Peningkatan kesadaran masyarakat tentang TBC serta upaya deteksi dini melalui pemeriksaan rutin dan tes skrining akan membantu mengidentifikasi kasus TBC lebih awal. Semakin cepat TBC diidentifikasi, semakin cepat penanganan dapat dilakukan dan penularan penyakit dapat dikurangi.

  5. Dukungan sosial dan psikologis: Pasien TBC membutuhkan dukungan sosial dan psikologis selama proses pengobatan. Dukungan ini dapat berasal dari keluarga, teman, atau bahkan kelompok dukungan TBC yang ada di masyarakat. Hal ini akan membantu pasien tetap termotivasi untuk menjalani pengobatan dan menghadapi stres yang seringkali terkait dengan penyakit ini.

BACA JUGA:   Menyusui Bayi Sambil Tidur

Jadi, dengan pengobatan medis yang tepat, upaya pencegahan, vaksinasi, deteksi dini, dan dukungan sosial dan psikologis yang baik, TBC dapat diatasi dengan lebih efektif dan risiko penularan dapat dikurangi.

Also Read

Bagikan: