Pemicuan STBM adalah: Upaya Membangun Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Masyarakat

Niki Salamah

Pemicuan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) merupakan suatu proses pembangunan dan pendampingan yang bertujuan untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. STBM sendiri adalah program yang dilakukan oleh pemerintah untuk mencapai akses universal terhadap fasilitas sanitasi yang layak.

Permasalahan Sanitasi dan Pentingnya Pemicuan STBM

Di banyak negara, termasuk di Indonesia, masih terdapat banyak permasalahan terkait sanitasi. Beberapa di antaranya adalah kurangnya akses terhadap toilet yang layak, tidak adanya penyuluhan tentang pentingnya menjaga kebersihan, serta kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga dan menggunakan fasilitas sanitasi dengan benar.

Kondisi sanitasi yang buruk dapat menyebabkan penyebaran penyakit, terutama yang disebabkan oleh kotoran manusia seperti diare, cacingan, dan penyakit infeksi lainnya. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk menyadari pentingnya sanitasi yang baik dalam menjaga kesehatan mereka sendiri dan juga komunitas sekitar.

Definisi Pemicuan STBM dan Tahapannya

Pemicuan STBM merupakan tahapan awal dalam program sanimas (sanitasi berbasis masyarakat) yang bertujuan untuk menciptakan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat. Pemicuan STBM meliputi serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya sanitasi yang baik.

Tahapan-tahapan dalam pemicuan STBM meliputi:

  1. Identifikasi: Tahap ini dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan sanitasi di masyarakat, seperti kurangnya akses terhadap toilet atau kebiasaan buang air sembarangan. Identifikasi dilakukan melalui survei dan pengamatan langsung di lapangan.

  2. Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM): Setelah permasalahan teridentifikasi, masyarakat diikutsertakan dalam pembentukan kelompok swadaya masyarakat atau kelompok sadar sanitasi. Kelompok ini bertujuan untuk mengembangkan solusi dan melaksanakan program pemicuan STBM di lingkungan mereka.

  3. Pengorganisasian: Tahap ini merupakan tahap pengorganisasian kegiatan pemicuan STBM oleh kelompok sadar sanitasi. Kegiatan pengorganisasian meliputi penyusunan rencana kegiatan, pembagian tugas, dan penentuan target yang ingin dicapai.

  4. Pelatihan dan Pemberdayaan: Pada tahap ini, kelompok sadar sanitasi diberikan pelatihan tentang sanitasi, kebersihan, dan pengelolaan toilet yang baik. Pelatihan ini meliputi pengetahuan tentang cara penggunaan toilet yang benar, praktik mencuci tangan yang baik, serta pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

  5. Perencanaan dan Implementasi: Setelah dilakukan pelatihan, kelompok sadar sanitasi merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan pemicuan STBM di lingkungan mereka. Kegiatan-kegiatan ini dapat berupa penyuluhan tentang sanitasi, pembangunan toilet, dan pemberian contoh positif dalam menjaga kebersihan lingkungan.

  6. Monitoring dan Evaluasi: Tahap terakhir adalah monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan pemicuan STBM yang telah dilakukan. Hal ini bertujuan untuk menilai efektivitas kegiatan yang dilakukan, mengidentifikasi hambatan dan kendala, serta memberikan umpan balik kepada kelompok sadar sanitasi untuk perbaikan dan pengembangan.

BACA JUGA:   Puskesmas Bukit Hindu: Pusat Layanan Kesehatan Komunitas Anda

Manfaat Pemicuan STBM

Pemicuan STBM memiliki manfaat yang besar dalam meningkatkan kualitas sanitasi di masyarakat. Beberapa manfaatnya adalah:

  1. Meningkatkan kesadaran masyarakat: Melalui pemicuan STBM, masyarakat menjadi lebih sadar tentang pentingnya sanitasi yang baik bagi kesehatan mereka sendiri dan komunitas sekitar. Masyarakat akan lebih memahami cara penggunaan toilet yang benar, praktik mencuci tangan yang baik, serta pembuangan kotoran yang aman dan higienis.

  2. Membangun perilaku hidup bersih dan sehat: Pemicuan STBM bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat terhadap sanitasi. Dengan dibentuknya kelompok sadar sanitasi dan melalui kegiatan-kegiatan pemicuan yang dilakukan, diharapkan masyarakat akan mengadopsi perilaku hidup bersih dan sehat secara berkelanjutan.

  3. Mencegah penyebaran penyakit: Dengan adanya perilaku hidup bersih dan sehat, diharapkan penyebaran penyakit yang disebabkan oleh kotoran manusia dapat dicegah. Masyarakat yang sadar sanitasi akan lebih berhati-hati dalam mengelola dan menggunakan fasilitas sanitasi serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

  4. Meningkatkan kualitas hidup: Dengan memiliki sanitasi yang baik, masyarakat dapat hidup dengan lebih nyaman dan sehat. Akses terhadap toilet yang layak, air bersih, dan praktik sanitasi yang benar akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

Kesimpulan

Pemicuan STBM adalah sebuah proses pembangunan dan pendampingan yang bertujuan untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Tahapan-tahapan dalam pemicuan STBM meliputi identifikasi permasalahan sanitasi, pembentukan kelompok sadar sanitasi, pelatihan, pelaksanaan kegiatan pemicuan, serta monitoring dan evaluasi. Melalui pemicuan STBM, diharapkan masyarakat dapat memiliki perilaku hidup bersih dan sehat, serta meningkatkan kualitas sanitasi dan kesehatan di lingkungan mereka.

Also Read

Bagikan: