Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) merupakan disiplin ilmu yang kompleks dan multidisiplin, bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan populasi. Pemahaman mendalam tentang IKM memerlukan pemahaman berbagai faktor determinan kesehatan, mulai dari faktor biologis, lingkungan, hingga sosial ekonomi. Dalam konteks ini, kontribusi dan perspektif Hasnidar (nama ini diasumsikan sebagai representasi dari seorang pakar atau praktisi IKM, karena tidak ada individu spesifik bernama Hasnidar yang secara luas dikenal sebagai tokoh utama dalam IKM) akan dikaji melalui berbagai sumber informasi yang relevan, meskipun tanpa merujuk pada sumber-sumber tertulis yang secara spesifik menyebutkan "Hasnidar". Artikel ini akan menelaah berbagai aspek IKM, dengan asumsi perspektif Hasnidar mencerminkan pemahaman dan praktik IKM yang komprehensif dan berbasis bukti.
1. Determinan Kesehatan: Pilar Utama IKM
IKM berfokus pada identifikasi dan intervensi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakat. Determinan kesehatan mencakup berbagai aspek yang saling berkaitan dan berinteraksi. Model Dahlgren & Whitehead menggambarkan determinan kesehatan sebagai lapisan-lapisan konsentris, mulai dari faktor individual (biologi, genetik, perilaku), hingga faktor lingkungan yang lebih luas (sosial ekonomi, politik, budaya). Perspektif Hasnidar (asumsi), tentu akan menekankan pentingnya pemahaman determinan kesehatan yang holistik ini.
Intervensi IKM tidak hanya berfokus pada pengobatan penyakit, tetapi juga pada pencegahan melalui peningkatan kualitas lingkungan, promosi kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat. Contohnya, intervensi untuk mengurangi merokok tidak hanya melibatkan kampanye anti-rokok, tetapi juga regulasi penjualan tembakau, peningkatan harga rokok, dan edukasi tentang bahaya merokok di tingkat individu dan komunitas. Pengaruh determinan sosial ekonomi sangat penting, karena kemiskinan, pendidikan rendah, dan akses terbatas pada layanan kesehatan seringkali berkontribusi pada buruknya status kesehatan.