Kesehatan Gigi dan Mulut: Pandangan Komprehensif Menurut WHO

Niki Salamah

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari kesehatan umum, sebuah pandangan yang ditegaskan secara kuat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO tidak hanya memandang kesehatan gigi dan mulut sebagai sekadar bebas dari penyakit gigi, melainkan sebagai kondisi di mana individu memiliki kemampuan untuk mengunyah, berbicara, tersenyum, dan bersosialisasi tanpa rasa sakit, ketidaknyamanan, atau rasa malu. Pandangan komprehensif ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pencegahan penyakit hingga perawatan dan rehabilitasi, serta implikasi sosial dan ekonomi. Berikut ini uraian lebih detail mengenai pandangan WHO terhadap kesehatan gigi dan mulut.

1. Definisi Kesehatan Gigi dan Mulut Menurut WHO

WHO mendefinisikan kesehatan gigi dan mulut sebagai "keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang lengkap dan tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan". Definisi ini menekankan bahwa kesehatan gigi dan mulut bukan hanya sekadar absennya karies (gigi berlubang), penyakit gusi (periodontitis), atau kehilangan gigi, tetapi juga meliputi aspek fungsional, estetika, dan psikososial. Kemampuan untuk mengunyah makanan dengan efektif, berbicara dengan jelas, tersenyum dengan percaya diri, dan berinteraksi sosial tanpa rasa sakit atau malu merupakan indikator penting kesehatan gigi dan mulut yang baik. Definisi ini menyiratkan pendekatan holistik yang mempertimbangkan individu secara keseluruhan, bukan hanya rongga mulutnya.

2. Penyakit Gigi dan Mulut Utama yang Diprioritaskan WHO

WHO mengidentifikasi beberapa penyakit gigi dan mulut utama sebagai prioritas global, yang secara signifikan memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan penduduk dunia. Karies gigi (gigi berlubang) dan penyakit periodontal (penyakit gusi) menempati posisi teratas dalam daftar ini. Karies, yang disebabkan oleh bakteri yang memetabolisme gula dalam plak gigi, merupakan penyakit infeksi menular yang sangat umum, terutama di negara berkembang. Penyakit periodontal, yang ditandai dengan peradangan dan kerusakan jaringan penyangga gigi, dapat menyebabkan kehilangan gigi dan berbagai komplikasi kesehatan lainnya. Selain itu, WHO juga memprioritaskan kanker mulut, yang merupakan ancaman serius dengan angka mortalitas yang tinggi, terutama di beberapa wilayah. Kehilangan gigi prematur juga merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting, karena berdampak pada fungsi mengunyah, nutrisi, dan kualitas hidup secara keseluruhan.

BACA JUGA:   Vektor dalam Kesehatan Lingkungan: Pemahaman Mendalam tentang Peran dan Pengendaliannya

3. Strategi Pencegahan WHO untuk Kesehatan Gigi dan Mulut

WHO menekankan pentingnya strategi pencegahan untuk mengendalikan penyakit gigi dan mulut. Strategi ini fokus pada promosi kesehatan dan pencegahan penyakit melalui berbagai intervensi di tingkat individu, komunitas, dan sistem kesehatan. Fluoridasi air minum merupakan intervensi pencegahan yang terbukti efektif dalam mengurangi kejadian karies gigi. WHO merekomendasikan fluoridasi air minum sebagai strategi kesehatan masyarakat yang hemat biaya dan efektif. Promosi kesehatan mulut yang baik, termasuk menyikat gigi secara teratur dengan pasta gigi berfluoride, menggunakan benang gigi, dan membatasi konsumsi gula, merupakan elemen kunci dalam pencegahan penyakit gigi dan mulut. Pendidikan kesehatan masyarakat mengenai pentingnya kebersihan mulut dan kunjungan rutin ke dokter gigi juga sangat penting. WHO juga mendorong implementasi program kesehatan sekolah yang mengintegrasikan pendidikan kesehatan mulut dan perawatan preventif.

4. Perawatan dan Rehabilitasi dalam Pandangan WHO

Meskipun pencegahan merupakan fokus utama, WHO juga menyadari pentingnya perawatan dan rehabilitasi bagi mereka yang sudah menderita penyakit gigi dan mulut. Akses yang adil terhadap perawatan gigi berkualitas tinggi merupakan hak asasi manusia, dan WHO menganjurkan negara-negara untuk memastikan akses tersebut bagi semua orang, terlepas dari status sosial ekonomi mereka. Perawatan ini meliputi perawatan karies (penambalan, perawatan saluran akar), perawatan periodontal (skaling, pembersihan akar), perawatan bedah, dan rehabilitasi prostetik (pemasangan gigi palsu). WHO juga menekankan pentingnya pelatihan dan pengembangan tenaga kesehatan gigi yang berkualitas untuk memastikan penyediaan perawatan yang efektif dan efisien. Peningkatan infrastruktur kesehatan gigi dan integrasi perawatan gigi ke dalam sistem kesehatan primer juga merupakan faktor penting dalam memberikan perawatan yang komprehensif.

5. Hubungan Kesehatan Gigi dan Mulut dengan Kesehatan Umum

WHO mengakui hubungan yang kuat antara kesehatan gigi dan mulut dengan kesehatan umum. Penyakit periodontal, misalnya, dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, diabetes, dan pneumonia. Karies gigi yang tidak diobati dapat menyebabkan infeksi yang dapat menyebar ke bagian lain tubuh. Kehilangan gigi prematur dapat berdampak negatif pada nutrisi, karena kesulitan mengunyah makanan yang sehat. Oleh karena itu, WHO menekankan pentingnya pendekatan holistik terhadap kesehatan, yang mengintegrasikan perawatan gigi ke dalam perawatan kesehatan primer dan memperhatikan hubungan antara kesehatan gigi dan mulut dengan kesehatan umum. Pemantauan dan evaluasi yang berkelanjutan dari program kesehatan gigi dan mulut juga penting untuk memastikan keberhasilan intervensi dan pengalokasian sumber daya yang efektif.

BACA JUGA:   Jam Operasional Puskesmas Cipayung Depok & Layanan Kesehatan yang Tersedia

6. Ketersediaan Sumber Daya dan Data untuk Kesehatan Gigi dan Mulut

WHO berperan penting dalam menyediakan sumber daya dan data global tentang kesehatan gigi dan mulut. Organisasi ini mengembangkan pedoman klinis, rekomendasi kebijakan, dan alat-alat untuk mendukung negara-negara dalam meningkatkan kesehatan gigi dan mulut penduduknya. WHO juga mengumpulkan dan menganalisis data global tentang prevalensi penyakit gigi dan mulut, faktor risiko, dan dampaknya terhadap kesehatan dan ekonomi. Data ini sangat penting untuk menetapkan prioritas, merencanakan program, dan memantau kemajuan dalam upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut. Akses ke informasi yang akurat dan andal tentang kesehatan gigi dan mulut sangat penting bagi pembuat kebijakan, petugas kesehatan, dan masyarakat umum untuk membuat keputusan yang tepat. WHO terus berupaya untuk meningkatkan ketersediaan dan aksesibilitas data tersebut kepada semua yang membutuhkan.

Also Read

Bagikan:

Tags