Keputihan Setelah Masa Subur

Niki Salamah

Keputihan Setelah Masa Subur
Keputihan Setelah Masa Subur

Keputihan adalah kondisi yang umum dialami oleh wanita di segala usia. Hal ini terjadi ketika cairan vagina meningkat di volume, dan seringkali disertai dengan perubahan warna dan bau. Salah satu waktu yang umum terjadi keputihan adalah setelah masa subur.

Apa itu masa subur?

Masa subur merujuk pada periode dalam siklus menstruasi seorang wanita di mana terjadi pelepasan telur matang dari indung telur. Telur ini akan bergerak melalui saluran tuba falopi dan menuju rahim, dalam harapan untuk bertemu dengan sperma jika pembuahan terjadi. Masa subur umumnya terjadi sekitar 12-14 hari sebelum menstruasi berikutnya dimulai.

Apa yang menyebabkan keputihan setelah masa subur?

Keputihan setelah masa subur bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Inilah beberapa penyebab umumnya:

  1. Perubahan hormon: Setelah masa subur, ada perubahan hormon yang terjadi di dalam tubuh wanita. Selama siklus menstruasi, kadar estrogen di dalam tubuh meningkat, yang dapat menyebabkan peningkatan produksi lendir vagina. Ini dapat menyebabkan keputihan setelah masa subur.

  2. Perubahan dalam kondisi vagina: Saat tubuh sedang dalam masa subur, kondisi vagina juga mengalami perubahan. pH vagina menjadi lebih asam dan produksi lendir lebih aktif. Setelah masa subur, pH vagina kembali ke tingkat normal dan produksi lendir menjadi lebih sedikit. Perubahan ini dapat menyebabkan keputihan.

  3. Infeksi vagina: Infeksi vagina seperti infeksi ragi atau bakteri vaginosis juga dapat menyebabkan keputihan setelah masa subur. Infeksi ini dapat menyebabkan perubahan dalam warna, bau, dan tekstur keputihan.

Kapan harus mengkhawatirkan keputihan setelah masa subur?

Sebagian besar keputihan setelah masa subur adalah normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, ada beberapa kondisi yang mungkin memerlukan perhatian medis. Jika keputihan memiliki ciri-ciri berikut, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter:

  • Keputihan yang berwarna kuning, hijau, atau abu-abu, dan memiliki bau yang tidak sedap.
  • Keputihan disertai dengan rasa gatal, nyeri, atau terbakar di area genital.
  • Keputihan sangat berlebihan dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
  • Keputihan terjadi bersamaan dengan gejala lain seperti demam, perut sakit, atau kemerahan pada area genital.
BACA JUGA:   "Dr. Ade Budi Krista"

Bagaimana cara mengobati keputihan setelah masa subur?

Jika keputihan setelah masa subur disebabkan oleh perubahan hormon atau kondisi vagina yang normal, biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus. Namun, jika keputihan disebabkan oleh infeksi, dokter mungkin meresepkan obat antijamur atau antibiotik untuk mengobati infeksi.

Selain itu, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk menjaga kesehatan vagina dan mengurangi keputihan setelah masa subur, seperti:

  • Menggunakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun.
  • Menghindari penggunaan sabun atau produk pembersih vagina beraroma.
  • Menghindari penggunaan pembalut harian atau pantyliner yang tidak perlu.
  • Menghindari hubungan seksual tanpa pengaman jika Anda memiliki infeksi vagina.

Kesimpulan

Keputihan setelah masa subur adalah kondisi yang umum dan sebagian besar tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika keputihan disertai gejala yang mencurigakan atau mengganggu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat membantu menentukan penyebab keputihan dan memberikan pengobatan yang sesuai. Selain itu, menjaga kebersihan dan kesehatan vagina juga penting untuk mencegah keputihan yang berlebihan.

Also Read

Bagikan: