Posyandu Balita merupakan program kesehatan pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan gizi balita. Program ini dilaksanakan di tingkat desa atau kelurahan dan melibatkan kader kesehatan terlatih serta peran aktif masyarakat. Kegiatan yang dilakukan di Posyandu Balita sangat beragam dan terintegrasi untuk memastikan tumbuh kembang anak optimal. Berikut uraian detail kegiatan yang umumnya dilakukan di Posyandu Balita berdasarkan berbagai sumber dan pedoman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
1. Penimbangan Berat Badan dan Pengukuran Panjang/Tinggi Badan
Kegiatan paling fundamental dan rutin di Posyandu adalah penimbangan berat badan dan pengukuran panjang/tinggi badan balita. Data ini direkam dalam Kartu Menuju Sehat (KMS) dan digunakan untuk memantau pertumbuhan balita. Grafik pertumbuhan pada KMS membantu petugas kesehatan dan orang tua untuk mendeteksi dini adanya masalah gizi, seperti gizi kurang (berat badan kurang), gizi lebih (obesitas), atau stunting (pertumbuhan kerdil).
Pengukuran dilakukan dengan alat yang terkalibrasi dan akurat untuk memastikan data yang diperoleh valid. Petugas Posyandu terlatih akan menjelaskan arti angka yang tertera pada KMS kepada orang tua, serta memberikan saran dan arahan bila ditemukan penyimpangan dari grafik pertumbuhan normal. Selain berat badan dan tinggi badan, lingkar lengan atas (LILA) juga diukur untuk mendeteksi risiko gizi buruk secara cepat. Pengukuran ini dilakukan dengan alat khusus yang disebut pita LILA.