Karakteristik Perkembangan Motorik Anak Usia Dini

Niki Salamah

Karakteristik Perkembangan Motorik Anak Usia Dini
Karakteristik Perkembangan Motorik Anak Usia Dini

Anak usia dini mengalami perkembangan motorik yang signifikan dari masa bayi hingga usia 6 tahun. Perkembangan motorik pada anak menyangkut kemampuan fisik dan gerakan tubuh, baik besar maupun halus. Berikut adalah beberapa karakteristik perkembangan motorik anak usia dini:

Motorik Halus

Motorik halus melibatkan koordinasi dan penggunaan otot-otot kecil, seperti jari-jari tangan dan pergelangan tangan. Karakteristik perkembangan motorik halus pada anak usia dini antara lain:

  1. Menggenggam dan mengeluarkan objek: Pada usia 3 bulan, anak mampu menggenggam benda dengan tangan mereka. Pada usia 6 bulan, mereka mulai mampu memegang objek dan melepaskannya.

  2. Menggerakkan jari: Pada usia 9 bulan, anak sudah mampu menggunakan jari-jari tangan untuk mengambil objek kecil seperti kacang atau potongan makanan.

  3. Menggambar dan menulis: Perkembangan motorik halus semakin berkembang saat anak mulai belajar menggambar dan menulis. Pada usia 3 tahun, mereka dapat menggambar garis lurus, sedangkan pada usia 5-6 tahun, mereka sudah bisa menggambar objek yang lebih rumit.

  4. Menggunakan alat tulis: Anak usia 4-6 tahun mulai belajar menggunakan alat tulis seperti pensil atau crayon dengan lebih terampil.

Motorik Kasar

Motorik kasar melibatkan kemampuan anak untuk menggunakan otot-otot besar dan melakukan gerakan tubuh yang kompleks. Karakteristik perkembangan motorik kasar pada anak usia dini antara lain:

  1. Mengendalikan kepala: Pada usia 3-4 bulan, anak sudah dapat mengangkat dan menahan kepala mereka saat berbaring tengkurap.

  2. Merangkak dan berjalan: Pada usia sekitar 9-12 bulan, anak sudah mulai merangkak dan pada usia 1 tahun, mereka sudah mulai berjalan. Pada usia 2 tahun, anak dapat berjalan dengan lebih stabil dan mulai melompat.

  3. Menggunakan mainan bergerak: Anak usia 3-4 tahun sudah mampu menggunakan mainan seperti sepeda roda tiga atau sepeda tanpa roda bantu dengan cukup lancar.

  4. Bermain olahraga: Pada usia 4-6 tahun, anak mulai tertarik untuk bermain olahraga seperti bersepeda, berenang, atau bermain bola.

BACA JUGA:   Manfaat Air Kelapa untuk Kesehatan Hati: Studi, Mekanisme, dan Pertimbangan

Koordinasi Mata dan Tangan

Karakteristik perkembangan motorik anak usia dini juga melibatkan koordinasi mata dan tangan. Beberapa hal yang bisa diperhatikan adalah:

  1. Mengikuti objek dengan mata: Pada usia 3-4 bulan, anak sudah mampu mengikuti objek yang bergerak dengan matanya.

  2. Menggunakan alat dengan presisi: Pada usia 2-3 tahun, anak mulai dapat menggunakan alat seperti sendok, garpu, dan alat tulis dengan lebih terampil.

  3. Menyusun atau merangkai objek: Pada usia 3-4 tahun, anak sudah mampu menyusun balok atau merangkai puzzle.

Kesimpulan

Perkembangan motorik pada anak usia dini melibatkan perkembangan motorik halus dan kasar, serta koordinasi antara mata dan tangan. Setiap anak memiliki tingkat perkembangan yang berbeda, namun pemahaman tentang karakteristik perkembangan motorik ini dapat membantu orang tua dan pengasuh dalam memahami kemampuan dan kebutuhan anak dalam mengembangkan keterampilan motoriknya. Dengan memberikan stimulasi yang tepat, anak dapat mengembangkan motoriknya dengan baik.

Also Read

Bagikan: