Gambar Stunting

Niki Salamah

Gambar Stunting
Gambar Stunting

Gambar stunting adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi anak yang mengalami pertumbuhan terhambat atau penyimpangan pertumbuhan yang dapat terjadi baik secara fisik maupun mental akibat kurangnya asupan gizi yang cukup. Pada umumnya, gambar stunting bisa terlihat dari bentuk tubuh anak yang lebih pendek atau kurang tinggi dibandingkan dengan anak sebaya yang sehat.

Stunting sendiri merupakan salah satu masalah gizi kronis yang umum terjadi pada anak-anak di negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia. Menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik Indonesia pada tahun 2018, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 30,8% pada anak usia di bawah 5 tahun.

Gambar stunting memiliki dampak negatif yang signifikan pada perkembangan fisik dan mental anak. Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki kecerdasan yang lebih rendah, keterlambatan dalam perkembangan motorik, serta rentan terhadap penyakit infeksi. Selain itu, stunting juga dapat mempengaruhi produktivitas dan kemampuan anak di masa depan, sehingga dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Penyebab utama stunting adalah kurangnya asupan gizi yang cukup secara konsisten pada anak-anak. Faktor lain yang dapat memengaruhi terjadinya stunting antara lain rendahnya pengetahuan ibu tentang gizi, rendahnya pendidikan ibu, kurangnya akses makanan bergizi, sanitasi yang buruk, serta infeksi dan penyakit pada masa kehamilan dan periode awal kehidupan anak.

Untuk mengatasi masalah stunting, dibutuhkan langkah-langkah yang komprehensif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, keluarga, dan masyarakat. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain adalah peningkatan akses terhadap makanan bergizi, peningkatan pengetahuan ibu tentang gizi dan pola asuh yang baik, peningkatan sanitasi dan kebersihan, serta peningkatan akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Selain itu, pemberian asupan makanan tambahan seperti MP-ASI (Makanan Pendamping ASI) yang bergizi dan seimbang juga penting dalam mengurangi risiko stunting pada anak-anak. Peningkatan akses terhadap pelayanan kesehatan yang menyediakan layanan deteksi dan intervensi dini terhadap stunting juga menjadi langkah penting dalam mengurangi prevalensi stunting.

BACA JUGA:   Bahaya Tersembunyi di Balik Tetesan Air: Menyingkap Risiko Kesehatan dari Air yang Tercemar

Dalam rangka mengatasi masalah stunting, pemerintah juga telah meluncurkan program-program intervensi gizi seperti Stimulasi Pertumbuhan Anak Usia Dini (SPAUD) dan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam memberikan asuhan gizi yang baik bagi anak-anak mereka.

Dalam kesimpulannya, gambar stunting adalah kondisi anak yang mengalami pertumbuhan terhambat akibat kurangnya asupan gizi yang cukup. Stunting memiliki dampak negatif terhadap perkembangan fisik dan mental anak serta dapat mempengaruhi kemampuan dan produktivitas anak di masa depan. Untuk mengatasi stunting, dibutuhkan langkah-langkah komprehensif seperti peningkatan akses terhadap makanan bergizi, peningkatan pengetahuan ibu tentang gizi, dan peningkatan akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Also Read

Bagikan: