Kepiting soka (Maja squinado) merupakan salah satu spesies kepiting yang populer di dunia kuliner, terutama di negara-negara Eropa seperti Portugal, Spanyol, dan Prancis. Kepiting soka memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari jenis kepiting lainnya. Berikut adalah beberapa ciri khas kepiting soka yang perlu diketahui:
1. Bentuk Tubuh yang Unik
Ciri khas utama kepiting soka adalah bentuk tubuhnya yang unik. Kepiting soka memiliki cangkang yang lebar dan datar serta sepasang capit yang panjang dan tipis. Capit tersebut memiliki panjang yang hampir sama dengan panjang tubuh kepiting itu sendiri. Selain itu, kepiting soka juga memiliki perut yang lebar dan membulat.
2. Warna Cangkang yang Menarik
Cangkang kepiting soka memiliki warna yang menarik dan beragam, mulai dari oranye kemerahan, merah tua, hingga cokelat kehitaman. Pada beberapa individu, cangkangnya juga dapat memiliki pola garis-garis atau bintik-bintik yang menambah keindahan penampilannya.
3. Rasa Daging yang Lezat
Kepiting soka terkenal karena dagingnya yang lezat dan memiliki tekstur yang kenyal. Daging kepiting soka memiliki rasa yang manis dengan aroma yang khas. Rasanya sangat enak saat dimasak dengan berbagai macam bumbu, seperti saus tomat, saus mentega, atau saus rempah-rempah.
4. Habitat di Perairan Laut Hangat
Kepiting soka hidup di perairan laut hangat, terutama di perairan sekitar Laut Tengah. Mereka sering ditemukan di dasar laut yang berpasir atau berlumpur, serta di sepanjang pantai yang berbatu. Kepiting soka juga dapat hidup di kedalaman yang cukup dalam, mencapai 50 meter di bawah permukaan laut.
5. Keahlian dalam Bersembunyi
Salah satu ciri khas kepiting soka adalah keahliannya dalam bersembunyi. Ketika merasa terancam, kepiting soka mampu bersembunyi dengan cepat di balik batu atau permukaan dasar laut yang berlumpur. Mereka juga dapat menggali lubang-lubang kecil sebagai tempat perlindungan.
6. Makanan Utama
Kepiting soka adalah hewan omnivora, yang berarti mereka memakan berbagai macam makanan. Mereka biasanya memakan moluska, seperti kerang dan siput, serta hewan-hewan kecil lainnya seperti ubur-ubur kecil atau ikan-ikan yang mati.
7. Proses Moulting
Seperti kepiting pada umumnya, kepiting soka juga mengalami proses moulting atau pergantian kulit secara berkala. Ketika kepiting soka tumbuh, mereka harus melepaskan kulit lama dan membentuk kulit baru yang lebih besar. Proses ini terjadi beberapa kali dalam hidup kepiting soka untuk memungkinkan pertumbuhan yang lebih besar.
8. Keberhasilan dalam Budidaya
Kepiting soka juga telah berhasil dibudidayakan dengan baik. Proses budidaya ini dilakukan dengan menangkap kepiting soka yang masih berukuran kecil dari alam liar dan memeliharanya di tempat yang sesuai dengan kondisi habitat aslinya. Budidaya kepiting soka ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar, tetapi juga untuk menjaga kelestarian populasi kepiting soka di alam.
Dengan adanya ciri khas kepiting soka yang unik dan rasa dagingnya yang lezat, tidak heran jika kepiting soka menjadi salah satu makanan laut yang sangat diminati oleh banyak orang. Keunikan bentuk tubuh, warna cangkang, serta kemampuan kepiting soka dalam bersembunyi menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta makanan laut.