Keputihan adalah kondisi umum yang dialami oleh sebagian besar wanita. Hal ini dapat terjadi karena perubahan hormonal, infeksi, atau kondisi medis lainnya. Ketika seorang wanita hamil, tubuhnya mengalami berbagai perubahan, termasuk dalam produksi lendir di area vagina. Namun, keputihan pada wanita hamil biasanya berbeda dari keputihan saat tidak hamil.
Keputihan Normal pada Wanita
Keputihan terjadi saat lendir alami yang diproduksi oleh vagina keluar dari tubuh. Keputihan ini biasanya berwarna bening atau putih susu dan tidak memiliki bau yang menyengat. Jumlah lendir yang keluar juga dapat berbeda-beda, tergantung pada siklus menstruasi dan tahap hormon yang dialami oleh seorang wanita. Keputihan normal pada wanita tidak menimbulkan gatal atau perih.
Perubahan Keputihan Selama Kehamilan
Ketika seorang wanita hamil, perubahan hormon dalam tubuhnya dapat mempengaruhi keputihan yang dialaminya. Peningkatan kadar hormon estrogen dapat menyebabkan produksi lendir vagina yang lebih banyak dari biasanya. Keputihan selama kehamilan umumnya tetap menjadi keputihan normal, yaitu berwarna bening atau putih susu.
Namun, beberapa wanita dapat mengalami perubahan keputihan yang lebih signifikan selama kehamilan. Beberapa kemungkinan perubahan tersebut adalah:
1. Keputihan yang Lebih Banyak
Kondisi ini terjadi ketika produksi lendir vagina meningkat secara signifikan selama kehamilan. Meskipun lendir yang keluar tetap normal, tetapi kadarnya meningkat. Hal ini dikarenakan perubahan hormon yang dialami oleh tubuh selama kehamilan.
2. Keputihan Berwarna Kuning atau Hijau
Keputihan berwarna kuning atau hijau dapat menunjukkan adanya infeksi pada saluran reproduksi. Infeksi ini bisa disebabkan oleh bakteri atau jamur. Jika keputihan yang keluar disertai dengan bau yang tidak sedap, gatal, dan iritasi, segera berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
3. Keputihan dengan Konsistensi yang Berbeda
Selain perubahan warna, keputihan selama kehamilan juga dapat memiliki konsistensi yang berbeda dari keputihan normal. Misalnya, lendir yang keluar lebih kental atau berlendir seperti jelly. Hal ini juga masih dianggap normal selama tidak ada gejala lain seperti bau, gatal, atau iritasi.
Gatal pada Daerah Vagina
Sedangkan mengenai pertanyaan apakah keputihan tanda hamil terasa gatal, tidak semua keputihan pada wanita hamil menyebabkan gatal. Gatal pada daerah vagina dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti infeksi jamur, infeksi bakteri, atau iritasi di area tersebut.
Infeksi jamur, yang biasanya disebabkan oleh jamur Candida, adalah salah satu penyebab umum gatal pada vagina. Biasanya, gatal ini disertai dengan keputihan yang tebal, berwarna putih atau kekuningan, serta bau yang tidak sedap.
Namun, penting untuk diingat bahwa gatal pada daerah vagina tidak selalu menandakan kehamilan. Gatal juga dapat disebabkan oleh faktor lain seperti kebersihan yang buruk, alergi terhadap bahan kimia atau produk perawatan kulit, serta infeksi menular seksual (IMS).
Kesimpulan
Keputihan normal pada wanita hamil biasanya tidak menimbulkan gatal. Keputihan yang terasa gatal atau disertai gejala lain seperti bau yang tidak sedap dan iritasi, perlu segera ditangani dan berkonsultasi dengan dokter. Gatal pada daerah vagina dapat memiliki berbagai penyebab, termasuk infeksi jamur, infeksi bakteri, maupun iritasi. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan gejala yang menyertai gatal dan mendapatkan diagnosis yang tepat untuk mendapatkan perawatan yang sesuai.