Air Kangen: Revolusi Hidrasi atau Hanya Tren Kesehatan?

Niki Salamah

Pengantar Kangen Water

Kangen Water adalah air alkali yang diproduksi melalui proses elektrolisis, yang meningkatkan pH air menjadi lebih basa. Dengan pH antara 8 dan 9, Kangen Water berbeda dari air minum biasa yang umumnya netral dengan pH sekitar 7. Ini telah menjadi populer di kalangan mereka yang peduli dengan kesehatan, dengan klaim bahwa dapat menetralkan asam dalam tubuh.

Proses Produksi Kangen Water

Proses elektrolisis yang digunakan untuk membuat Kangen Water memisahkan air menjadi komponen asam dan alkali. Ionizers yang digunakan dalam proses ini menggunakan listrik untuk memisahkan molekul air dan meningkatkan pH. Ini menghasilkan air yang tidak hanya alkali tetapi juga kaya akan mineral alkali dan memiliki potensi reduksi oksidasi negatif (ORP), yang dipercaya dapat bertindak sebagai antioksidan.

Manfaat Kesehatan yang Diklaim

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Kangen Water mungkin memiliki manfaat kesehatan tertentu, seperti membantu menonaktifkan enzim pepsin yang terkait dengan refluks asam lambung, dan melancarkan buang air besar. Namun, manfaat ini masih menjadi perdebatan ilmiah, dan lebih banyak penelitian diperlukan untuk mendukung klaim tersebut.

Keamanan dan Efek Samping

Saat ini, belum ada bukti yang menunjukkan efek samping negatif dari mengonsumsi Kangen Water. Meskipun memiliki pH yang lebih tinggi, air alkali seperti Kangen Water dianggap aman untuk dikonsumsi, meskipun tubuh mungkin mengalami sedikit perubahan karena perbedaan pH.

Perbandingan dengan Air Minum Biasa

Dibandingkan dengan air minum biasa, Kangen Water memiliki tingkat pH yang lebih tinggi dan kandungan mineral yang berbeda. Ini sering dipasarkan sebagai lebih sehat, tetapi penting untuk dicatat bahwa air minum biasa juga memenuhi standar keamanan dan kesehatan yang ketat.

BACA JUGA:   Perkembangan Fisik Anak

Pemasaran dan Popularitas

Kangen Water telah dipasarkan secara luas sebagai produk kesehatan, dan popularitasnya telah tumbuh secara signifikan. Namun, konsumen harus waspada terhadap klaim yang berlebihan dan selalu mencari saran medis sebelum membuat perubahan signifikan dalam diet atau rutinitas kesehatan mereka.

Also Read

Bagikan: