Latar Belakang Pencegahan Stunting

Niki Salamah

Latar Belakang Pencegahan Stunting
Latar Belakang Pencegahan Stunting

Stunting: Pengertian dan Dampaknya

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang dialami oleh anak-anak dengan pertumbuhan fisik dan kecerdasan yang terhambat. Stunting terjadi pada anak-anak yang mengalami gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis dalam jangka waktu yang lama, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu dari masa prenatal sampai usia 2 tahun.

Dampak dari stunting pada pertumbuhan fisik meliputi tinggi badan yang lebih pendek dari anak seusianya dan berat badan yang lebih rendah. Selain itu, stunting juga berdampak pada perkembangan mental, kognitif, dan kecerdasan anak. Anak yang mengalami stunting memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami kesulitan belajar, rendahnya tingkat pendidikan, dan produktivitas yang rendah pada masa dewasa.

Faktor Penyebab Stunting

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan stunting pada anak, antara lain:

  1. Kekurangan gizi: Kekurangan zat gizi penting seperti protein, zat besi, vitamin A, dan yodium dapat menyebabkan stunting pada anak. Gizi buruk pada ibu selama kehamilan juga dapat mempengaruhi pertumbuhan janin.

  2. Pola asuh dan perawatan yang tidak baik: Kurangnya perhatian dalam memberikan makanan yang bergizi dan stimulasi yang cukup pada anak dapat menyebabkan stunting.

  3. Infeksi: Infeksi yang berulang pada anak, seperti infeksi saluran pernapasan, diare, dan penyakit menular lainnya, dapat mengganggu penyerapan nutrisi dalam tubuh dan berkontribusi pada stunting.

  4. Air bersih dan sanitasi yang buruk: Akses yang terbatas terhadap air bersih dan sanitasi yang buruk dapat meningkatkan risiko penyakit dan infeksi, yang pada akhirnya dapat menyebabkan stunting.

Upaya Pencegahan Stunting

Pencegahan stunting harus dimulai sejak periode prenatal hingga 2 tahun pertama kehidupan anak. Berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting:

  1. Pemberian makanan bergizi: Memberikan ASI eksklusif pada bayi selama 6 bulan pertama kehidupan dan melanjutkan pemberian ASI hingga 2 tahun, ayya makanan pendamping ASI (MPASI) yang kaya akan zat gizi penting seperti protein, zat besi, vitamin A, dan yodium.

  2. Peningkatan pendidikan gizi: Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi yang baik melalui program edukasi dan kampanye.

  3. Perbaikan akses terhadap pelayanan kesehatan dan gizi: Meningkatkan akses masyarakat, terutama di daerah yang terpencil, terhadap pelayanan kesehatan dan gizi yang berkualitas, termasuk pemeriksaan ibu hamil dan bayi, serta pendistribusian suplemen gizi.

  4. Perbaikan air bersih dan sanitasi: Meningkatkan akses masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi yang baik untuk mencegah penyakit dan infeksi.

  5. Pengembangan program pengasuhan yang baik: Mendorong orang tua dan pengasuh untuk memberikan perawatan dan stimulasi yang baik kepada anak, termasuk pemberian makanan yang bergizi, stimulasi kognitif, dan perhatian emosional.

  6. Keterlibatan masyarakat: Melibatkan masyarakat dalam perencanaan, implementasi, dan evaluasi program pencegahan stunting untuk memastikan partisipasi aktif serta efektivitas program.

BACA JUGA:   Makanan yang Mengandung Karbohidrat untuk Bayi

Kesimpulan

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang dapat memiliki dampak serius pada pertumbuhan fisik dan perkembangan anak. Untuk mencegah stunting, diperlukan upaya yang meliputi pemberian makanan yang bergizi, peningkatan pendidikan gizi, perbaikan akses terhadap pelayanan kesehatan dan gizi, perbaikan air bersih dan sanitasi, pengembangan program pengasuhan yang baik, serta keterlibatan masyarakat secara aktif. Dengan adanya upaya pencegahan yang komprehensif, diharapkan angka stunting dapat ditekan dan masa depan generasi penerus bangsa dapat lebih baik.

Also Read

Bagikan: