Apakah SKCK Wajib Disertakan Saat Melamar Kerja? Panduan Lengkap & Relevansi di Berbagai Sektor

Niki Salamah

Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) merupakan dokumen yang dikeluarkan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang menerangkan tentang catatan kepolisian seseorang. Keberadaan SKCK seringkali menjadi pertanyaan bagi pencari kerja, terutama apakah SKCK wajib disertakan saat melamar pekerjaan. Jawabannya tidak sesederhana ya atau tidak. Perluasan pemahaman terhadap peraturan, jenis pekerjaan, dan kebijakan perusahaan menjadi kunci untuk memahami peran SKCK dalam proses lamaran kerja.

1. Dasar Hukum dan Fungsi SKCK

SKCK tidak diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan. Tidak ada pasal yang secara eksplisit mewajibkan pelamar kerja untuk menyertakan SKCK. Fungsi utama SKCK adalah sebagai bukti bahwa seseorang tidak memiliki catatan kriminal yang signifikan di mata hukum. Penggunaan SKCK sendiri lebih terkait dengan peraturan internal dari instansi atau perusahaan tertentu, bukan kewajiban hukum secara umum dalam proses rekrutmen. Peraturan terkait SKCK lebih banyak tertuang dalam Peraturan Kapolri, yang lebih fokus pada prosedur pembuatan dan penerbitan SKCK, bukan penggunaannya dalam proses rekrutmen.

Pembuatan SKCK sendiri diatur dalam Peraturan Kapolri Nomor 14 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penerbitan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK). Peraturan ini menjelaskan prosedur dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemohon SKCK, namun tidak mengatur kewajiban penyampaian SKCK kepada perusahaan atau instansi saat melamar pekerjaan.

2. Kapan SKCK Diperlukan Saat Melamar Kerja?

Meskipun tidak diwajibkan secara hukum, beberapa sektor pekerjaan mengharuskan pelamar untuk menyertakan SKCK. Hal ini berkaitan dengan tingkat risiko dan tingkat kepercayaan yang diperlukan dalam pekerjaan tersebut. Berikut beberapa contohnya:

  • Lembaga Pemerintah dan BUMN: Lembaga-lembaga ini seringkali memerlukan SKCK sebagai bagian dari proses seleksi untuk memastikan integritas dan kepercayaan calon karyawan. Hal ini khususnya berlaku untuk posisi yang berkaitan dengan pengelolaan uang negara, keamanan, atau posisi yang memiliki akses ke informasi sensitif.

  • Perusahaan Keamanan: Perusahaan keamanan tentunya sangat mementingkan rekam jejak calon karyawan. SKCK menjadi salah satu syarat mutlak untuk memastikan bahwa karyawan mereka tidak memiliki riwayat kriminal yang dapat membahayakan klien atau perusahaan.

  • Perusahaan Keuangan: Mirip dengan lembaga pemerintah, perusahaan keuangan juga sangat memperhatikan reputasi dan integritas karyawannya. SKCK diperlukan untuk mencegah tindakan kriminal seperti penggelapan dana atau penipuan.

  • Lembaga Pendidikan: Terutama untuk posisi yang berkaitan dengan anak-anak, misalnya guru atau karyawan yang berinteraksi langsung dengan siswa, SKCK menjadi salah satu persyaratan untuk memastikan keamanan dan keselamatan siswa.

  • Rumah Sakit dan Lembaga Kesehatan: Pada beberapa posisi, misalnya yang berhubungan dengan penanganan pasien atau akses ke obat-obatan terkontrol, SKCK bisa menjadi persyaratan.

BACA JUGA:   Rekomendasi Mesin Cuci: 1 Tabung atau 2 Tabung?

Penting untuk mengingat bahwa kebutuhan SKCK sangat bergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan atau instansi. Oleh karena itu, sebaiknya pelamar memeriksa dengan teliti persyaratan yang diberikan oleh perusahaan sebelum melamar.

3. Perbedaan Kebutuhan SKCK Antar Sektor Kerja

Perbedaan kebutuhan SKCK antar sektor kerja menunjukkan bahwa penggunaan SKCK lebih berorientasi pada pengelolaan risiko dan pertimbangan keamanan. Sektor yang berkaitan dengan keamanan publik, keuangan, dan perlindungan anak-anak umumnya lebih mementingkan SKCK daripada sektor lainnya. Sektor yang kurang sensitif terhadap risiko kriminal mungkin tidak memerlukan SKCK sebagai syarat melamar kerja.

4. Proses Pengurusan SKCK dan Biaya yang Diperlukan

Proses pengurusan SKCK relatif mudah. Pemohon perlu mempersiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan, seperti fotokopi KTP, kartu keluarga, dan pas foto. Kemudian, pemohon dapat mengajukan permohonan SKCK di Polres atau Polsek terdekat. Biaya pengurusan SKCK relatif terjangkau dan bervariasi tergantung lokasi dan jenis permohonan. Informasi lengkap tentang biaya dan prosedur dapat diperoleh langsung di kantor polisi terdekat.

5. Alternatif Pengganti SKCK (Jika Ada)

Tidak ada dokumen yang secara langsung dapat menggantikan fungsi SKCK. Namun, dalam beberapa kasus tertentu, perusahaan mungkin menerima dokumen lain sebagai pertimbangan tambahan, tetapi bukan pengganti SKCK. Sebagai contoh, jika posisi kerja tidak menuntut tingkat keamanan yang tinggi, perusahaan mungkin memfokuskan pada rekomendasi dari referensi kerja atau hasil asesmen kepribadian. Akan tetapi, ini tergantung pada kebijakan perusahaan masing-masing dan tidak dapat dijadikan patokan umum.

6. Tips Menghadapi Pertanyaan Terkait SKCK Saat Interview

Jika perusahaan meminta SKCK dan Anda belum memilikinya, jangan menghindari pertanyaan terkait. Jujurlah dan jelaskan situasi Anda. Anda dapat menjelaskan bahwa Anda siap untuk mengurus SKCK jika diperlukan. Sikap yang jujur dan profesional akan meningkatkan kesempatan Anda untuk diterima kerja. Kesigapan Anda dalam mengurus SKCK setelah wawancara juga akan menunjukkan komitmen Anda terhadap perusahaan.

BACA JUGA:   Rekomendasi Tempat Nongkrong dan Wisata di Jakarta (Batavia PIK)

Kesimpulannya, kebutuhan SKCK saat melamar kerja bergantung pada kebijakan perusahaan dan jenis pekerjaan. Meskipun tidak diwajibkan secara hukum, memiliki SKCK dapat memberikan keuntungan bagi pelamar kerja terutama di sektor yang mementingkan keamanan dan integritas. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan persyaratan yang diajukan oleh perusahaan dan mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan secara lengkap.

Also Read

Bagikan:

Tags