8 Aksi Penanganan Stunting

Niki Salamah

8 Aksi Penanganan Stunting
8 Aksi Penanganan Stunting

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang sering terjadi pada anak-anak, terutama di negara-negara berkembang. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan berbagai aksi penanganan stunting. Berikut adalah 8 aksi penting yang dapat dilakukan dalam rangka menangani stunting secara efektif:

1. Peningkatan Gizi Makanan

Salah satu faktor utama yang menyebabkan stunting adalah kurangnya asupan gizi yang cukup pada anak. Oleh karena itu, langkah pertama dalam penanganan stunting adalah meningkatkan gizi makanan yang dikonsumsi oleh anak-anak. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan makanan bergizi yang seimbang, terutama makanan yang mengandung protein, zat besi, vitamin A, dan asam folat.

2. Pemberian ASI Eksklusif

Pemberian ASI (Air Susu Ibu) eksklusif dalam 6 bulan pertama kehidupan bayi sangat penting untuk mencegah stunting. ASI mengandung nutrisi yang lengkap dan dapat membantu pertumbuhan optimal pada bayi. Oleh karena itu, pihak kesehatan dan para ibu perlu diberikan edukasi dan dukungan untuk melaksanakan praktik pemberian ASI eksklusif.

3. Peningkatan Akses Terhadap Layanan Kesehatan

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi penanganan stunting adalah akses terhadap layanan kesehatan. Oleh karena itu, pemerintah dan pihak terkait perlu meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau. Hal ini meliputi peningkatan jumlah fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan yang berkualitas, dan penyediaan vitamin dan suplemen gizi di pusat kesehatan.

4. Pengenalan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)

Setelah anak mencapai usia 6 bulan, diperlukan pengenalan makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang tepat. MP-ASI bertujuan untuk memberikan asupan gizi tambahan selain ASI. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan makanan yang bertekstur sesuai dengan perkembangan bayi, yaitu makanan yang halus terlebih dahulu, kemudian bertambah tekstur seiring bertambahnya usia anak.

BACA JUGA:   The Origin and Meaning of the Phrase "Tfu Leopold"

5. Pemberian Suplemen Gizi

Suplemen gizi, seperti vitamin dan mineral, dapat memberikan tambahan nutrisi yang diperlukan oleh anak-anak yang mengalami stunting. Pemberian suplemen gizi harus dilakukan secara teratur dan disesuaikan dengan kebutuhan anak serta dengan pengawasan tenaga kesehatan yang berkompeten.

6. Penyuluhan Gizi kepada Masyarakat

Edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat sangat penting dalam penanganan stunting. Penerapan program penyuluhan gizi dapat dilakukan di berbagai tingkatan, mulai dari tingkat keluarga, masyarakat, hingga tingkat sekolah. Penyuluhan ini meliputi informasi mengenai gizi seimbang, pemberian ASI eksklusif, makanan pendamping ASI, dan pentingnya suplemen gizi.

7. Sanitasi dan Higiene yang Baik

Kebersihan dan sanitasi yang baik juga memiliki peran penting dalam penanganan stunting. Lingkungan yang bersih dan bebas dari penyakit dapat membantu mencegah infeksi dan penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karena itu, perlu adanya program yang fokus pada sanitasi dan higiene di masyarakat, termasuk akses terhadap air bersih dan toilet yang layak.

8. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak secara rutin sangat penting untuk mengenali dini tanda-tanda stunting. Hal ini dapat dilakukan melalui posyandu atau layanan kesehatan tingkat desa. Dengan melakukan pemantauan secara rutin, dapat diidentifikasi anak-anak yang berisiko mengalami stunting dan memberikan intervensi yang diperlukan dengan cepat.

Dalam rangka mengatasi stunting, diperlukan kolaborasi dan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, tenaga kesehatan, dan berbagai pihak terkait. Dengan implementasi 8 aksi penanganan stunting ini, diharapkan dapat mengurangi angka kejadian stunting dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak di masa depan.

Also Read

Bagikan: